Lihat ke Halaman Asli

Pertanyaan Haditya untuk Dewa Gilang

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa yang berani menulis, harus berani pula mempertanggungjawabkan tulisannya.

Itu yang perlu diingat oleh dewa gilang.

Melihat sepak terjangnya menyebarkan ajaran syiah dengan 'mengotak atik'  kitab Ahlussunah, di antaranya hadits-hadits dalam Shahih Bukhari dan Muslim:

http://filsafat.kompasiana.com/2012/06/29/pertanyaan-yang-belum-dijawab-dewa-gilang-474141.html

Bahkan sampai memanipulasi data untuk menguatkan argumennya silahkan lihat:

http://filsafat.kompasiana.com/2013/06/22/inilah-kedudukan-shahih-bukhari-muslim-tanggapan-untuk-dewa-gilang-571204.html

Tentu saja itu memprihatinkan.

Tapi yang lebih memprihatinkan adalah tatkala ia berani menulis artikel provokatif tapi tidak berani mempertanggungjawabkan tulisannya.

Dalam artikel terbaru, DG menulis artikel yang cukup provokatif dengan judul "sejarah islam harus ditulis ulang! "

Dan ternyata ada Kompasianer yang mengkritisi tulisan DG itu. Beliau adalah Pak Haditya Endrakusuma

Berikut ini tulisan Pak Haditya dalam kolom komentar  pada tulisan DG itu :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline