Lihat ke Halaman Asli

Ervan Yuhenda

Independen

Strategi Perjuangan Tan Malaka, Inspirasi Sepanjang Zaman

Diperbarui: 17 September 2024   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber:Koleksi Dok Pribadi)

Tan Malaka, seorang tokoh revolusioner yang menonjol dalam sejarah Indonesia, tidak hanya dikenal karena gagasan-gagasan radikalnya tetapi juga karena strategi perjuangannya yang cerdas dan inovatif. Sebagai seorang intelektual, organisator, dan pemimpin, ia meninggalkan warisan yang kaya akan pelajaran berharga bagi generasi penerus, terutama bagi para aktivis sosial yang berjuang melawan ketidakadilan dan penindasan.

Pendidikan sebagai Kunci Perubahan Sosial

Salah satu pilar utama dalam strategi Tan Malaka adalah pendidikan. Ia percaya bahwa pengetahuan adalah kekuatan utama yang dapat membebaskan rakyat dari belenggu ketidaktahuan dan penindasan. Melalui pendidikan, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran kritis mereka, memahami kondisi sosial-politik, dan memobilisasi diri untuk perubahan.

Pendidikan yang dimaksud oleh Tan Malaka bukanlah pendidikan formal yang bersifat top-down, melainkan pendidikan yang kritis dan partisipatif. Ia mendorong model pendidikan yang melibatkan rakyat dalam proses belajar-mengajar, di mana mereka tidak hanya menjadi penerima pasif informasi, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pembelajaran. Metode ini memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang realitas sosial mereka dan menemukan cara-cara untuk mengubahnya.

Aktivis sosial kontemporer dapat mengadopsi pendekatan pendidikan Tan Malaka dengan mengintegrasikan program-program literasi politik dan sosial ke dalam gerakan mereka. Misalnya, mereka dapat mengadakan diskusi publik, workshop, dan seminar yang membahas isu-isu penting seperti hak asasi manusia, keadilan sosial, dan demokrasi. Selain itu, penggunaan media digital dapat memperluas jangkauan pendidikan ini, memungkinkan lebih banyak orang untuk terlibat dan belajar.

Contoh nyata dari pendekatan ini dapat dilihat pada gerakan pendidikan alternatif di berbagai negara. Di Amerika Latin, misalnya, gerakan pendidikan populer yang dipimpin oleh Paulo Freire telah berhasil memberdayakan masyarakat melalui pendidikan kritis. Dengan menekankan dialog dan refleksi, gerakan ini telah membantu banyak komunitas untuk memahami dan melawan penindasan yang mereka hadapi. Aktivis sosial di Indonesia dan di tempat lain dapat belajar dari pengalaman ini dan mengadaptasinya sesuai dengan konteks lokal mereka.

Persatuan dan Solidaritas Internasional

Tan Malaka adalah seorang pendukung kuat persatuan di antara berbagai kelompok sosial dan etnis, serta pentingnya solidaritas internasional. Ia memahami bahwa perjuangan melawan penindasan tidak dapat dilakukan secara terpisah, tetapi harus melibatkan kerjasama lintas batas dan lintas sektor.

Untuk mewujudkan persatuan dan solidaritas, Tan Malaka bekerja keras membangun jaringan dengan berbagai kelompok, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Ia menjalin hubungan dengan gerakan-gerakan revolusioner di Asia dan Eropa, serta berusaha untuk menghubungkan perjuangan rakyat Indonesia dengan perjuangan anti-kolonial di negara-negara lain.

Solidaritas internasional tetap relevan bagi aktivis sosial saat ini. Dalam era globalisasi, isu-isu seperti perubahan iklim, ketidakadilan ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia seringkali memiliki dampak lintas batas. Oleh karena itu, aktivis perlu membangun aliansi global untuk menghadapi tantangan ini. Organisasi-organisasi internasional, platform digital, dan kampanye global dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkuat solidaritas ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline