Kamu ‘kan berhijab, beneran kuliah di Atma Jaya?
Itulah kalimat pertama yang keluar dari mulut salah satu tetangga Marsha Bremanda, Mahasiswi muslim prodi Ilmu Komunikasi setelah menjawab pertanyaan tentang tempat dimana dia melanjutkan pendidikannya.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam, mungkin masih sedikit kaget apabila melihat orang disekitarnya yang beragama islam kuliah di kampus katolik. Padahal, itu sah-sah saja. Tidak ada aturan yang menyebutkan persyaratan harus beragama Katolik. Universitas menerima semua golongan ras, suku dan agama untuk dapat melanjutkan pendidikan di sana.
Marsha mengaku memilih Universitas Atma Jaya Yogyakarta atau UAJY merupakan pilihan nya sendiri yang dijadikan alternatif apabila tidak diterima perguruan tinggi negeri.
“Aku memang sudah buat list daftar perguruan Tinggi, salah satunya adalah Universitas negeri di Semarang sebagai pilihan pertama. Alternatif lain mau mencoba swasta kalau tidak diterima. Mungkin, kampus negeri tersebut bukan jodohku, dan Atma Jaya memang sudah jalan yang Allah berikan.”
Memilih perguruan Tinggi Swasta rupanya memang pilihan yang tepat bagi calon mahasiswa baru apabila tidak diterima di PTN. Hal serupa juga diceritakan oleh Lintang Adi Wijaya mahasiswa muslim asal Magelang prodi Teknik Industri angkatan 2018. Setelah mendapatkan informasi tidak diterima UGM lalu memantapkan diri atas rekomenasi orang tuanya untuk kuliah di Atma Jaya.
“Di Atma Jaya memang sudah planning dari awal kalau ndak keterima di kampus kerakyatan. Toh, ortu juga memang merekomendasikan di sana karena emang akreditasi institusi dan prodi wes terkenal uapiikk mas hehe.” Begitulah kira-kira pengakuan Lintang yang saya wawancarai 28/10.
Lalu saya berpikir. Apakah mahasiswa di Atma Jaya hanyalah mereka yang tidak diterima di PTN?
Tentu tidak, jawaban itu saya dapatkan setelah mewawancarai Mariza Rifka Zahera mahasiswi muslim asal Pekanbaru prodi Ilmu Hukum.
“Saya masuk di Atma Jaya bukan karena saya tidak diterima PTN. Orang tua saya pegawai di salah satu perusahaan di Riau dan kebetulan perusahaan tempat ayah saya bekerja sedang membuka beasiswa. Salah satu mitra perusahaan adalah Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Secara spontan saja, saya memilih Atma Jaya dan ortu juga sangat mendukung”