Lihat ke Halaman Asli

Agoeng Widodo

TERVERIFIKASI

Kenapa Memilih UT?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13383431571649261331

Memutuskan melanjutkan kuliah disaat kita sudah bekerja memang tak banyak dipilih oleh sebagian masyarakat kita. Terlebih jika kita hanya bekerja di perusahaan swasta. Buat apa, toh kita sudah bekerja begitu kata kebanyakan orang. Lagipula ijazah yang nantinya akan kita dapatkan setelah lulus belum tentu berpengaruh pada pekerjaan kita. Namun tak sedikit pula yang tetap teguh meneruskan kuliah demi mendapatkan ilmu dan pengetahuan atau dengan tujuan lainnya. [caption id="attachment_179710" align="aligncenter" width="448" caption="Hanya Sekedar Gelar kah yang dicari? (dok. pribadi)"][/caption] Tujuan lain? Yah, banyak diantara kita yang berstatus pekerja kukuh melanjutkan kuliah hanya lantaran kepengin meraih gelar atau titel tertentu. Meskipun ijazah dan gelar tersebut tidak memiliki pengaruh langsung terhadap karier pekerjaan mereka, toh setidaknya mereka memiliki kebanggaan saat nama beserta gelar mereka tercantum dalam sebuah undangan pernikahan misalnya. Menurut saya, semua itu sah-sah saja. Bagi saya, mau kuliah ditengah kesibukan mereka bekerja saja perlu diacungi jempol. [caption id="attachment_179725" align="aligncenter" width="448" caption="Mendapat gelar hanya untuk pamer diundangan? (dok. pribadi)"]

1338352093422833089

[/caption] Saya sendiri memutuskan tetap melanjutkan kuliah meskipun sudah bekerja. Bukan untuk sekedar meraih titel atau gelar tertentu. Namun sudah menjadi keinginan dan cita-cita saya sejak dulu untuk bisa bekerja sambil kuliah. Meskipun sempat mandeg lama, toh akhirnya keinginan dan cita-cita tersebut berhasil saya wujudkan. Banyak hal-hal yang menjadi pertimbangan saya, sehingga sempat mandeg untuk melanjutkan kuliah saat itu, diantaranya :
  • Memilih Perguruan Tinggi yang sesuai.                                                                                                                   Memilih Perguruan Tinggi yang bisa menyesuaikan dengan jadwal kerja kita ternyata banyak pilihannya. Dewasa ini banyak sekali Perguruan Tinggi yang menawarkan sistem perkuliahan yang fleksibel dengan berbagai jurusan ilmu (prodi). Artinya jadwal perkuliahan bisa kita atur sesuai dengan jadwal kerja kita, sehingga tidak akan mengganggu aktivitas kerja kita. Misalnya memilih waktu perkuliahan pada malam hari jika kita bekerja pada siang hari atau sebaliknya. Namun dalam memilih Perguruan Tinggi hendaknya kita memperhatikan status Perguruan Tinggi tersebut, khususnya masalah "akreditasi". Sebisa mungkin carilah program studi yang terakreditasi minimal B  dari BAN (Badan Akreditasi Nasional).
  • Biaya Pendidikan. Biaya pendidikan di Indonesia memang terkenal "mahal". Alangkah baiknya jika kita memilih Perguruan Tinggi berkualitas yang menawarkan biaya pendidikan yang sesuai dengan ekonomi kita. Karena sebagai pekerja kita harus bisa membagi penghasilan kita untuk biaya hidup dan biaya kuliah.
  • Lokasi. Terkadang keinginan kita untuk melanjutkan kuliah saat kita bekerja banyak terkendala lokasi. Yah, lokasi tempat kita bekerja yang jauh dari pusat kota dengan transportasi yang sama sulitnya menjadi kendala utama.  Sehingga membuat sebagian dari kita lantas malas untuk melanjutkan kuliah.  Sebab penghasilan kita hanya akan habis untuk biaya transportasi saja.

Tak salah jika akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka (UT). Meskipun pada awalnya banyak yang mencibir, toh niat saya sudah bulat. Selain berstatus sebagai PTN (Perguruan Tinggi Negeri),  biaya perkuliahannya juga bisa menyesuaikan dengan ekonomi saya. Dengan uang SPP sebesar Rp. 20.000,- per SKS boleh dibilang "murah" kala itu.  Dan yang terpenting, lokasi kerja saya yang jauh di pedalaman tidak lagi menjadi masalah, karena sistem pembelajar UT yang tidak mengharuskan bertatap muka. Sebagai gantinya saya harus membaca modul, dan mengikuti kegiatan tutorial online. Alhamdulillah dengan kerja keras saya lulus juga. Bahkan sempat beberapa kali mendapatkan beasiswa dari Dikti. Bekerja sambil kuliah memang berat, namun bukan berarti tidak mungkin. Karena dimana ada kemauan pasti ada jalan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline