Hampir setiap pagi saat sedang berada di Bogor saya luangkan waktu untuk berjalan pagi. Olahraga lah supaya sehat.
Pada suatu hari ketika sedang berjalan mengitari Kebun Raya Bogor, saya melihat ada beberapa sepeda dan otopet berwarna ungu terparkir di trotoir. Penasaran, saya dekati sepeda dan otopet tersebut.
Hmmm ... bagaimana cara mengoperasikannya? Apakah saya harus membayar untuk menggunakannya atau ini disediakan oleh pemkot secara cuma-cuma. Tapi kenapa orang-orang yang ada disana semua melihat hape mereka?
Cari di internet ah ... oh rupanya saya harus mengunduh aplikasi beams terlebih dahulu. Ok ... mungkin tidak hari ini. Keesokan harinya saya kembali berjalan pagi, kali ini menuju Suryakencana karena ada beberapa barang yang harus dibeli.
Ternyata barang bawaan saya cukup berat ... lalu tepat di depan pasar Bogor saya melihat beberapa sepeda Beam. Saya unduh dulu aplikasi Beam di ponsel saya, dan ternyata harus top up dana terlebih dahulu.
Kita harus punya saldo di aplikasi Beam, paling sedikit 30 ribu. Top up bisa dilakukan via Dana atau Shopee. Ok ... top up ah dan berhasil.
Saatnya memindai barcode yang ada di sepeda. Loh kok susah. Semua tombol sudah saya klik, tapi kok tidak berhasil. Akhirnya saya menyerah sambil ngomel-ngomel kalau aplikasi ini tidak user friendly.
Terpaksa pulang naik Biskita yang juga disediakan oleh pemkot Bogor. Lumayan masih gratis, tapi sayang haltenya jauh-jauh, jadi tetap harus berjalan cukup jauh untuk mencapai rumah.
Hari berikutnya karena penasaran dengan Beam, saya coba lagi dong ... eh berhasil. Ok saatnya mencoba.
Ternyata memang enak mengendarai Beam, apalagi kalau sedang membawa barang belanjaan yang cukup berat. Bisa drop barang di rumah lalu kembalikan Beams ke tempat parkir yang tersedia. Kebetulan tempatnya dekat dari rumah.