Perjalanan di Banyuwangi saya teruskan dengan mengunjungi Alas Purwo. Kunjungan ke Alas Purwo saya lakukan setelah mengunjungi Kawah Ijen. Selesai pendakian, kami (teman saya dan saya) melanjutkan perjalanan ke Alas Purwo. Ternyata perjalanan yang kami tempuh sangat lama dan rasanya jauh sekali. Mungkin karena kami kurang tidur dan sudah lelah dari pendakian ke Kawah Ijen jadi rasanya lama sekali. Bosan rasanya. Setelah perjalanan yang rasanya tak berujung, akhirnya sampai juga kami ke Alas Purwo.
Pertama-tama kami sempatkan untuk mengunjungi Pura Luhur Giri Salaka yang bentuknya mirip dengan pura-pura yang bisa kita temukan di Bali. Ketika kami tiba di pura tersebut, cukup banyak kendaraan yang parkir di area parkir. Nampaknya sedang ada acara di sana. Kami juga melihat banyak orang berpakaian adat Bali yang memasuki pura tersebut. Saya hanya bisa masuk sampai halaman luar pura karena di dalam pura sedang ada upacara. Dari luar saya dapat mendengar doa-doa yang dipanjatkan.
Dari pura Luhur, kami meneruskan perjalanan menuju pantai. Terus terang kami tidak tahu mau ke mana, jadi kami serahkan pada pemandu kami. Terserah kami mau dibawa ke mana. Akhirnya kami tiba di pantai Pancur. Di pantai ini kami menemukan sungai yang airnya mengalir ke laut. Pasirnya putih dan ombaknya cukup tenang. Kami duduk di bawah pohon di tepi pantai dekat sungai tersebut sambil menikmati semilir angin yang berembus. Suasananya tenang dan teduh. Tak lupa mengambil foto tentunya.
Puas menikmati keindahan pantai, perjalanan kami teruskan menuju ke savana Sadengan. Berbeda dengan savana yang ada di Blauran, savana ini terlihat lebih kecil tapi lebih hijau. Di sana terdapat bangunan yang dipagari untuk melihat satwa yang ada di savana tersebut. Di situ juga terdapat beberapa penginapan.
Pada waktu itu kami tidak datang pada waktu banyak satwa mencari makan di padang rumput yaitu pada pagi hari dan sore hari. Namun kami cukup beruntung karena kami bisa melihat beberapa satwa seperti banteng yang sedang merumput kemudian terdapat juga burung merak. Kami juga sempat melihat beberapa ekor burung elang, bahkan salah satunya beraksi mematuk ular yang ada di sana dan membawanya terbang. Suasana di padang savana itu sangat tenang. Senang rasanya melihat kelakuan satwa-satwa saat sedang berada di padang rumput. Betah rasanya berlama-lama di sana. Namun, sayangnya kami tidak dapat sepenuhnya menikmati keindahan yang disuguhkan di hadapan kami karena badan ini rasanya lelah sekali dan mata ini sulit rasanya untuk terbuka, apalagi semilir angin membuat mata ini semakin meredup.