Sejak tahun 1963, komik Spider-Man telah menjadi salah satu komik Barat terlaris sepanjang masa. Bahkan hingga sekarang, Spider-Man adalah pahlawan fiksi terpopuler sepanjang masa. Dia adalah salah satu karya tercinta Stan Lee, pencipta Marvel Comics dan penulis komik paling terkenal di dunia. Lebih dari 385 juta salinan komik Spider-Man telah terjual sedunia. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Spider-Man adalah muka Marvel. Jadi mengapa tiba-tiba komik-komiknya yang diterbitkan tahun ini sering mendapat kritik negatif dari pembaca, dan bahkan penggemar Marvel?
Ada berbagai macam alasan. Yang pertama dan paling jelas adalah kurang konsistensi penulisan tokoh Spider-Man dan juga tokoh-tokoh penting lain dalam ceritanya. Karakter-karakter dalam cerita Spider-Man memang sejak dekade terakhir sering tidak konsisten. Ini wajar, karena komik biasanya mengganti penulis setelah beberapa bulan atau tahun. Penulis yang mengganti bisa saja memiliki perbedaan kreatif dengan penulis lama. Tetapi, menurut banyak penggemar dan kritik komik, masalah tersebut jauh lebih buruk tahun ini daripada tahun sebelumnya. Seorang YouTuber pembahas komik terkenal, Comicstorian, mengungkapkan bahwa mereka merasa penulis komik Spider-Man saat ini, Zeb Wells, tidak begitu mengerti dengan watak tokoh Spider-Man. Tidak hanya tokoh tersebut, karakter penting lainnya seperti Mary Jane, pasangan romantis lama Spider-Man serta teman-temannya yang lain seperti Black Cat juga berubah kepribadian secara drastis. Mereka membuat keputusan-keputusan yang sangat tidak sesuai karakter, dan tidak ada penjelasan mengenainya. Beberapa penggemar lainnya juga menduga bahwa alasan untuk hal tersebut adalah karena Stan Lee, pencipta komik Spider-Man yang biasanya memberikan arahan kepada para penulisnya, telah meninggal dunia.
Selebihnya, para penulis dan semua yang terlibat dalam pembuatan papan cerita komik Spider-Man diduga telah memasuki berbagai macam agenda dan kepentingan pribadi lainnya mereka sendiri dalam penulisan komik tersebut. Bahkan, Marvel sendiri telah mengungkapkannya pada satu saat di dalam video YouTube mereka di awal 2020 tentang berbagai macam pahlawan baru yang akan debut di Marvel. Walaupun tidak pernah terungkap jelas bahwa komik Spider-Man juga mengalami hal yang sama, para kritik telah mengungkap beberapa unsur yang selalu terdapat di dalam komik Spider-Man tahun ini yang menunjuk terhadap elemen kepentingan pribadi penulis. Contohnya, tokoh Peter Parker, nama asli Spider-Man, lebih sering menghadapi bencana yang mengubah hidupnya daripada pahlawan-pahlawan Marvel lainnya. Dan selama ini, hal tersebut tidak mempengaruhi perkembangan kepribadian Peter Parker sama sekali atau memberi pesan penting untuk pembaca. Oleh karena itu, alasan yang diduga paling masuk akal adalah karena pegawai Marvel lebih mementingkan kenaikan penjualan komik, yang dipicu oleh kontroversi serta drama menarik untuk pembaca, daripada kualitas penulisan tokoh-tokoh dan cerita Spider-Man. Hal ini memang logis karena pada akhir hari, Marvel adalah sebuah bisnis. Akan tetapi, para penggemar masih kecewa dengan keserakahan yang mereka tampilkan dengan jelas.
Selain itu, ada juga faktor seperti keputusan-keputusan mendadak para petinggi Marvel dan pegawai lainnya yang terpaksa harus dipatuti dan diimplementasikan oleh para penulis. Biasanya, ini dikarenakan ada cerita lain dalam jagat yang sama dengan cerita dalam komik tersebut yang merusak konsistensi cerita atau menciptakan ‘plot hole’ dalam cerita. Menurut Kamus Cambridge, plot hole adalah bagian dari alur cerita yang tidak teratur atau konsisten dengan cerita tersebut dan biasanya disebabkan oleh peristiwa dalam cerita yang tidak masuk akal dalam logika yang telah ditetapkan oleh cerita atau jagat cerita tersebut. Contoh populer terbarunya adalah pembunuhan tokoh Ms. Marvel dalam komik Amazing Spiderman karya Zeb Wells edisi #26 yang dilakukan agar tokoh tersebut bisa bangkit lagi dengan identitas agak berbeda dalam komik lain yang lebih sesuai dengan identitasnya yang telah mapan di Jagat Sinematik Marvel, karya fiksi Marvel versi dunia film peran hidup. Keputusan seperti ini sering mengakibatkan cerita komik Spider-Man dirilis secara terburu-buru atau dengan alur cerita yang kontroversial karena mengandung berbagai macam peristiwa yang tidak jelas atau berguna terhadap cerita tersebut dan cerita lain yang terkaitnya.
Untuk meringkas, kualitas komik Spider-Man dianggap telah menurun oleh para pembaca karena hal-hal seperti masalah konsistensi tokoh, kesalahan prioritas objektif, serta keputusan-keputusan Marvel yang harus ditaati penulis komik. Walaupun itu, masih ada harapan untuk naiknya kualitas penulisan komik tersebut. Tim kreatif Marvel terkini harus belajar dari cara penulis Spider-Man terpuji sebelumnya seperti Chip Zdarsky dan J. Michael Straczynski berkontribusi terhadap cerita pahlawan tercinta sedunia tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H