Lihat ke Halaman Asli

Siapa yang Lebih Berbahaya, Covid atau Minyak Goreng?

Diperbarui: 17 Maret 2022   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lebih dua tahun dunia  dipusingkan dengan masalah Covid 19, tidak sedikit yang jatuh korban, diperkiraan diseluruh penjuru  dunia melewati angka jutaan yang sudah meninggal karena Covid, belum lagi yang menderita jatuh miskin karena  kehilangan pekerjaan karena Covid. Persoalan ini menjaadi isu utama di seluruh dunia. Indonesia adalah merupakan salah satu negara yang dilanda Covid, pemerintah berusaha keras dan berupaya mencari solusi bagaimana mengantisipasi Covid 19. Salah satu cara yang dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam rangka mengantisipasi penyebaran Covid adalah menjaga jarak, pemerintah selalu mengawasi dengan ketat supaya tidak ada kerumunan. Awalnya cara ini dianggap salah satu cara jitu untuk mengurangi penyebaran Covid, rakyat meski merasa berat tapi demi kesehatan dan mengurangi penyebaran Covid rakyat dapat menerima dan berusaha untuk melaksanakannya. Pemerintah sudah membuktikan untuk efek jera bahwa setiap ada kerumunan yang mengumpulkan jumlah massa yang banyak dijatuhi hukuman penjara.

Disatu sisi pemerintah ingin rakyat tetap memetuhi protokol kesehatan, tetapi disisi yang lain pemerintah lupa atau sengaja lupa dengan hal apa yang sudah disampaikan, tidak sedikit kerumunan dalam jumlah massa yang banyak yang dibuat oleh para pejabat mulai dari pusat sampai daerah, anehnya kerumunan itu tidak pernah dipersoalkan seolah kalau pejabat pemerintah yang membuat kerumunan Covid tidak ada, fenomena ini menimbulkan sikap apatis dan cendereng beranggapan bahwa sebenarnya Covid itu tidak separah yang diumumkan oleh pemerintah, belum lagi persoalan-persoalan yang muncul yang membuat rakyat semakin menderita, langkanya minyak goreng, naiknya harga bahan pokok apalagi menjelang bulan Ramadhan, diberbagai daerah banyak ibu-ibu antri berdesakan demi sekilo minyak goreng, mereka tidak takut dengan covid, dan pemerintah juga tidak ada larangan lagi untuk berkerumun karena minyak goreng. Pertanyaannya saat ini adalah apakah Covid sudah menghilang? atau apakah karena ketidak berdayaan pemerintah untuk menstabilkan harga sehingga pemerintah menutup mata? 

Isu-isu yang muncul saat ini ditengah-tengah masyarakat dan pemberitahuan tentang berbagai macam varian baru Covid tidak menyurutkan semangat masyarakat untuk berburu dan berkerumun demi sekilo minyak goreng dan bahan pokok lainnya.Siapa yang sesungguhnya yang lebih berbahaya, Covid 19 kah atau Minyak Goreng?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline