Lihat ke Halaman Asli

Glory Euodia

Mahasiswa

Taman Baca Daring: Sarana Perpustakaan Daring untuk Meningkatkan Minat Baca Siswa

Diperbarui: 3 Oktober 2021   01:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tahun 2018, Indonesia menempati tingkat 10 terbawah dalam hasil penilaian PISA (Programme for International Student Assesment) yang diadakan oleh Organisation of Co-Operation and Development (OECD). Penilaian PISA diselenggarakan untuk menilai tingkat kemampuan matematika, sains, dan literasi suatu negara.

Di bidang literasi sendiri, Indonesia meraih skor 371, sedangkan rata-rata nilai literasi seluruh negara peserta adalah 487. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca di Indonesia masih rendah. Sebagai respon atas rendahnya tingkat literasi nasional, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi di bulan Agustus hingga September. Dalam program ini, pihak universitas menugaskan para mahasiswa UPI untuk bekerja sama dengan pihak sekolah dalam mengembangkan minat dan kemampuan literasi baca tulis siswa.

Salah satu sekolah yang bekerja sama dengan pihak UPI adalah SD Negeri 200 Leuwipanjang. Sekolah negeri ini terletak di Kompleks Muarasari, Kelurahan Kebonlega, Kota Bandung. SD Negeri 200 Leuwipanjnag termasuk salah satu Sekolah Dasar yang menerapkan Pembelajan Tatap Muka Terbatas (PTMT) di bulan September. Kegiatan literasi baca tulis yang dilakukan di sekolah ini dilakukan 95% secara daring, berhubung tidak semua siswa dapat mengikuti PTMT.

Kegiatan literasi dilakukan melalui grup WhatsApp dengan 10 orang siswa kelas 4 sebagai target kegiatan. Kegiatan difokuskan kepada aktivitas membaca teks dengan didampingi oleh orang tua. Selama kegiatan, bahan yang diberikan biasanya berupa teks bacaan disertai dengan beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh siswa. Namun, ada kalanya dimana siswa ditugaskan untuk fokus pada kemampuan menulis, berhubung konsep literasi dasar tidak hanya berfokus pada kemampuan membaca tapi juga pada kemampuan menulis.

Salah satu program yang diunggulkan di kegiatan literasi ini adalah program membaca bacaan non pelajaran, yang merupakan bagian dari program literasi baca tulis. Program membaca ini diinisiasi dengan pembuatan situs (website) bernama “Taman Baca Daring SDN 200 Leuwipanjang”. Situs ini dibuat sebagai sarana penyedia bahan bacaan daring yang bisa diakses oleh siswa kapan pun dan dimanapun. Salah satu alasan yang melandasi pembuatan situs ini adalah untuk memfasilitasi siswa dalam mengakses bahan bacaan, berhubung siswa tidak dapat mengunjungi perpustakaan sekolah di masa pembelajaran jarak jauh. Selain itu, media teknologi ini dipilih karena dapat digunakan dengan mudah dan praktis oleh pelajar tingkat sekolah dasar.

 Melalui situs ini, siswa dapat mengunduh berbagai bahan bacaan, seperti buku cerita pendek, cerita bergambar, komik, ensiklopedia, dan lain sebagainya. Website Taman Baca Daring juga menyediakan buku-buku untuk orang tua siswa, mulai dari buku parenting sampai dengan buku resep.

Selama kegiatan literasi, siswa diberi tugas untuk mengakses situs Taman Baca Daring sebanyak empat kali. Setiap kali mereka mengunjungi situs, siswa diminat untuk mengunduh dan membaca satu buku elektronik dan membuat ringkasan dalam bentuk jurnal membaca yang nantinya dikirimkan kepada mahasiswa sebagai fasilitator program literasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat siswa terbiasa dengan situs dan menumbuhkan rasa penasaran siswa terhadap buku-buku yang disediakan disana. Sebagian besar siswa menunjukkan respon yang positif terhadap penugasan jurnal membaca ini.

Di akhir kegiatan literasi, mahasiswa melakukan evaluasi program yang difokuskan pada situs Taman Baca Daring. Berdasarkan hasil survei yan dilaksanakan di akhir kegiatan literasi, para siswa memiliki respon yang positif terhadap situs Taman Baca Daring. Mereka merasa bahwa bahan bacaan yang disediakan cukup beragam. Selain itu, siswa merasa bahwa minat baca mereka bertambah karena situs tersebut. Namun, berdasarkan hasil analisis data yang disediakan oleh penyedia situs (wix.com), siswa jarang sekali mengakses website diluar jam-jam kegiatan literasi. Siswa hanya mengunjungi situsketika diberikan tugas. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih bergantung kepada pihak lain untuk menggerakkan mereka dalam membaca.

Dari hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan literasi baca tulis melalui situs Taman Baca Daring menghasilkan umpan balik dan dampak yang cukup positif. Oleh karena itu, demi mempertahankan minat baca yang sudah dimiliki siswa, kegiatan literasi ini perlu dianggap sebagai suatu permulaan dari proses yang panjang untuk peningkatan tingkat literasi kedepannya, baik oleh pihak sekolah, pihak orang tua, maupun pihak lain yang berkepentingan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline