Lihat ke Halaman Asli

Leader MLM, Motivasi 'Gila' dan Novel Antah-Berantah...

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hhhh... udah lama juga ya saya gak posting sesuatu disini. Sekedar sharing uneg-uneg saya dan sebangsanya. Baiklah, hari ini saya berkisah sedikit mengenai kejadian yang saya lalui.

Hari ini saya ketemu seorang leader sebuah MLM di Palembang yang telah cukup sukses. Hal itu dibuktikannya dengan Kia Picanto yang dibelinya sendiri dari hasil menjalankan bisnis MLM-nya tersebut. Pak Tamam, sebut aja namanya begitu, bercerita sama rekannya tentang bagaimana cara ia meraih sukses. Ia sesumbar melecut dirinya sendiri kalo setiap hari ia harus bisa meng-closing minimal satu orang prospek, kalo tidak ia akan memberi sangsi pada dirinya sendiri dengan tidak boleh makan siang or makan malem. Suatu cara yang jitu untuk memotivasi diri! Bukan hanya itu, ia menambahkan, kalo sukses mencapai targetnya ia juga tak segan memberi apresiasi pada dirinya sendiri: misalnya dengan membeli sesuatu yang selama ini telah diidam-idamkannya...

Baiklah, Kawan, tapi disini saya sama sekali gak akan membahas tentang MLM. Karena saya sama sekali bukanlah orang MLM.

Saya hanya tercenung, lama tertegun, mendengar kisah sang leader di atas. Selama ini saya membual ingin menjadi seorang penulis terkenal. Sebuah impian yang sudah sejak lama saya simpan, sejak masih bocah ingusan di bangku kelas SMP saya tanam dalam hati saya. Tapi saya malu, malu sekali, pada diri saya sendiri. Saya ternyata belum berusaha begitu keras... Saya masih terlalu rapuh terhadap gempuran redaktur.

Saya pernah suatu kali membaca tentang teknik motivasi diri ala Pak Tamam ini dari biografi Joe Girrard, seorang sales person mobil tersukses dari negeri Paman Sam. Tapi saya tak menyangka, di sekitar saya, akhirnya saya menemukan orang yang bener-bener menerapkan dan berhasil dengan teknik motivasi 'gila' itu...

Saya berjanji pada diri sendiri untuk menerapkan teknik motivasi itu untuk menyelesaikan novel saya yang terkatung-katung dan konsepnya telah lama menggentayangi kepala saya. Saya ingin mewujudkan mimpi saya itu. Saya memang suka menulis dan ingin berbagi cerita, merangkai kata lewat imaji saya. Sebelum mati saya ingin menorehkan keberadaan saya pada dunia, saya ingin dikenang lewat tulisan-tulisan saya, lewat karya saya...

Terima kasih, Pak Tamam, walopun saya cuma mencuri dengar pembicaraannya saya telah disentuh dengan sebuah pelajaran berharga... Anyone would like to share? Atau ada yang mau nambahin?

>>Sumber : http://glory2go.multiply.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline