Lihat ke Halaman Asli

Wajah Cerah Marida Nasution

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14273164371059898619

[caption id="attachment_405355" align="aligncenter" width="512" caption="Pameran Marida Nasution/Kompasiana(http://pribuminews.com)"][/caption]

Seperti habis gelap terbitlah terang, demikianlah penantian grafis Marida Nasution akhirnya terlaksana. Setelah lewat tujuh tahun perginya Marida Nasution, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) bersama Galeri Nasional merestui keinginan keluarga Marida menyelenggarakan pameran tunggal. Pasalnya, pameran ini merupakan apresiasi IKJ terhadap karya-karya yang dilahirkan Marida. Pameran tersebut akan dilaksanakan 20 – 30 Maret 2015 di Galeri Nasional.

Setiawan Sabana selaku kurator menceritakan kronologi perencanaan pameran ini. Setiawan yang lebih akrab dipanggil Wawan, mengaku berbangga hati bisa dipilih oleh keluarga Marida sebagai kurator. Adapun pameran ini terbilang sangat berharga karena dalam rangka mengenang sosok Marida Nasution. Pameran ini adalah pengejewantahan keinginan Marida untuk melaksanakan pameran tunggalnya sebelum akhirnya dia tutup usia.

“Sebuah kehormatan bagi saya dipilih oleh keluarga untuk menjadi kurator atas karya-karya Marida. Saya merasakan sebuah berkat karena dipercaya sebagai sahabat Marida untuk membantu Marida menginformasikan karya-karyanya kepada publik,” ujar Wawan.

Lelaki berambut putih dengan kacamata bulat yang menggantung menjelaskan tentang pengelolaan pameran grafis karya Marida tersebut. Dia membagi karya-karya Marida tidak berdasarkan tahun pembuatan tetapi berdasarkan kepemilikkan karya. Ada 40 karya yang dipamerkan.

“Misalnya, di baris depan pintu masuk adalah koleksi keluarga. Pembagian ini memang adalah permintaan keluarga sendiri agar penyusunan karya bisa dibedakan koleksi-koleksinya,” tutur Wawan.

Guru besar FSRD ITB ini mengaku karya-karya Marida sangat kental dengan permenungannya sebagai perempuan. Tak heran jika hampir semua karya yang diciptakan Marida tokohnya adalah perempuan. Informasi yang hendak disampaikannya adalah tentang hakikat perempuan.

“Marida gemar menggunakan warna-warna cerah. Marida memang memamerkan karya dengan menggunakan cetak saring. Maka nanti di dalam pameran ini juga ada bagian yang kami buat sebagai replika ruang kerja Marida dengan metode cetak saringnya,” jelas Wawan.

Wawan menempatkan ruang kerja Marida di bagian pojok belakang ruang pameran. Adapun cetak saring dan etsa sebagai bentuk karya Marida. Perempuan kelahiran 2 Januari 1956 ini tanpa takut merambah tidak hanya karya seni grafis konvensional tetapi juga objek-objek tiga dimensi. Marida mulai meramu karya dengan patung-patung kecil dalam kemasan di ruang instalasi.

Permenungan Seorang Pegrafis Perempuan

Wawan memandang Marida Nasution adalah sedikit dari pegrafis Indonesia yang adalah perempuan. Marida Nasution sendiri dalam kenangan Wawan sebagai seorang perempuan yang punya kreativitas serta pantang menyerah. Meskipun begitu Wawan dan rekan-rekan sesama pegrafis begitu mengagumi kemampuan Marida mengubah kondisi tubuhnya yang ringkih sebagai kekuatan untuk terus berkarya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline