Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Orang India Mandi di Sungai Gangga

Diperbarui: 28 Agustus 2020   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sungai Gangga adalah sungai yang terkenal di India karena sungai ini merupakan sumber kehidupan yang penting bagi masyarakat India. Di sungai yang mengalir dari India hingga Bangladesh inilah mereka menggantungkan segala kebutuhan sehari-hari. Sungai ini juga dianggap sebagai sungai paling suci bagi umat agama Hindu di India.

Gangga ialah sungai yang mengalir di India bagian utara. Dalam agama Hindu, Gangga juga disembah sebagai penjelmaan dewi karena mengandung berkah juga keabadian. Gangga adalah seorang dewi dalam agama Hindu yang dipuja sebagai dewi kesuburan dan pembersih segala dosa dengan air suci yang dicurahkannya. Dewi Gangga sering dilukiskan sebagai wanita cantik yang mencurahkan air dari dalam guci.

Orang India sangat menghormati Sungai Gangga. Mereka percaya bahwa sungai ini sangat suci. Mereka juga percaya bahwa air sungai ini mempunyai kekuatan untuk mengusir setan. Oleh karena itu, orang India mandi di sungai ini agar hatinya selalu bersih.

Banyak orang menempuh perjalanan jauh untuk mandi di sungai itu. Di India setelah orang meninggal. Abunya dibuang ke sungai Gangga. Orang India percaya bahwa air suci sungai itu akan mencuci dosa-dosanya sehingga mereka masuk ke surga.

Sungai Gangga dianggap suci oleh para pemeluk agama Hindu. Mereka percaya bahwa dengan mandi disungai ini dosa-dosa mereka akan diampuni, dan jika abu orang yang telah meninggal dibuang di Sungai Gangga, mereka pasti akan masuk surga. Banyak orang sakit juga mandi di Sungai Gangga dengan harapan bahwa airnya yang suci akan menyembuhkan mereka.

Di Varanasi, salah satu tempat paling suci orang Hindu, lebih dari satu juta peziarah mandi di sungai Gangga. Peziarah masuk sungai melalui sebuah ghat, tangga yang menurun ke tepi sungai tersebut. Sewaktu masuk air wanita tetap berpakaian lengkap sambil berdoa. Kaum pria kerap kali kelihatan sedang berdoa dengan bersila.

Ghat lain dikenal sebagai ghat pembakaran untuk kremasi mayat Abunya lalu dimasukan ke sungai.

Setiap negara pasti memiliki budaya dan tradisi, perayaan ritual serta kepercayaan masing-masing. Sehingga kita wajib menghargai setiap perbedaan yang ada, sekalipun kita memiliki pendapat dan kepercayaan yang berbeda, merupakan sebuah kewajiban untuk kita tetap menghargai budaya dan tradisi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline