Lihat ke Halaman Asli

S Gloria

Karyawan Professional dan Blogger

Worry-Free, Bebaskan Diri Dari Drama Kuota Dengan Switch

Diperbarui: 14 September 2020   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Saya tentang switch|dok. pribadi

Kebutuhan alat komunikasi tidak bisa dibandingkan lagi dengan teknologi lima dekade yang lalu. Sekarang ini, komunikasi digital menjadi sangat mudah. Jarak atau pun waktu bukan lagi sebuah penghalang besar bagi setiap individu untuk tetap terhubung.

Ini semua berkat kecanggihan teknologi telekomunikasi selular. Semua yang kini serba digital membuat telepon genggam sekarang menjadi perangkat yang rasanya wajib dimiliki oleh setiap orang.

Tapi kemudahan komunikasi di era digitalisasi tentu saja bukan sekedar punya smartphone kan. Yang jelas harus ditunjang provider yang handal. 

Smartphone dan Provider yang tepat menunjang aktifitas digital setiap hari.|Ilustrasi dok: techbiz.id

Handal disini juga bukan berarti hanya BTS atau tower pemancar-nya sudah tersebar di seluruh wilayah. Yang nggak kalah penting itu juga kemudahan mendapatkan paket data, dimana varian paket data itu bisa menyesuaikan kebutuhan tiap pengguna, dengan harga yang kompetitif.

Buat saya sendiri bebas berkomunikasi dan berekspresi di dunia digital menjadi pas ketika menemukan pasangan provider yang pas untuk smartphone yang saya gunakan. Dan semua yang serba pas itu adalah pas saya beralih ke switch mobile.

Pas kuotanya besar, pas paket internetnya berlaku 24 jam tanpa dibagi-bagi, pas kuotanya bisa akses ke semua aplikasi, pas jangkauannya luas, pas harganya nggak menguras isi kantong, dan pas..ti lancar.

Beralih ke switch mobile|dok. pribadi

Buat sebagian besar kamu mungkin provider switch masih asing terdengar di telinga, pun dengan saya. Lalu yang buat saya tertarik?. Begini ceritanya, mungkin saya salah satu dari ribuan pengguna salah satu mobile operator di Indonesia yang punya kekesalan terpendam.

Bukan saja karena masalah koneksi jaringan yang buruk, tapi pilihan paket data yang ibarat buah simalakama. Mau tidak mau harus dibeli juga, karena tak punya pilihan. Karena hampir semua provider menyuguhkan paket internet bukan berbasis apa yang dibutuhkan pelanggan. Tapi apa yang menguntungkan si penyedia layanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline