Lihat ke Halaman Asli

Glendy Prasiqbal Rayendra

Mahasiswa TEKNIK ELEKTRO

Teknologi Sistem Pendingin Mikrokontroler Mobil Listirk untuk Kontes Urban

Diperbarui: 12 Desember 2024   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Mikrokontroler  (Sumber: crocodic.com  )

Teknologi pendingin menjadi aspek penting dalam pengembangan kendaraan listrik yang efisien,  terutama pada kompetisi seperti Shell Ecomarathon dan Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE). Sistem pendingin mikrokontroler memberikan solusi canggih untuk menjaga suhu komponen penting seperti baterai dan motor listrik pada tingkat optimal. Fungsi mikrokontroler adalah meminimalkan pemborosan energi, menjaga performa kendaraan, dan memperpanjang umur komponen kendaraan listrik dengan mengatur aliran udara atau cairan pendingin hanya jika diperlukan.

Cara kerja sistem pendinginan mikrokontroler dimulai dengan pemasangan sensor suhu yang mendeteksi suhu pada berbagai komponen penting kendaraan, seperti baterai dan motor. Sensor ini mengirimkan data suhu secara real-time ke mikrokontroler. Mikrokontroler kemudian memproses informasi tersebut dan membandingkannya dengan suhu ambang batas yang telah ditetapkan. Jika suhu lebih tinggi dari nilai ambang, mikrokontroler akan mengaktifkan sistem pendinginan, seperti kipas pendingin atau pompa cairan pendingin, untuk menurunkan suhu dan mencegah overheating yang dapat merusak komponen.

Setelah sistem pendinginan diaktifkan, mikrokontroler akan menyesuaikan kecepatan kipas atau pompa pendingin berdasarkan suhu yang terdeteksi. Jika suhu sangat tinggi, mikrokontroler akan meningkatkan kecepatan kipas atau memompa lebih banyak cairan pendingin. Sebaliknya, jika suhu sudah kembali pada level aman, mikrokontroler akan mengurangi kecepatan atau bahkan mematikan kipas dan pompa untuk menghemat energi. Hal ini memungkinkan sistem pendinginan untuk bekerja secara efisien, hanya menggunakan energi sesuai kebutuhan, yang sangat penting untuk kendaraan listrik yang mengutamakan efisiensi energi.

Pengembangan teknologi ini juga memiliki relevansi dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dalam SDG poinke  6 yaitu Air Bersih dan Sanitasi, penggunaan sistem pendinginan yang lebih efisien dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan air dalam proses pendinginan, yang bermanfaat di daerah dengan keterbatasan sumber daya air. Dalam kaitannya dengan SDG 7 yaitu Energi Bersih dan Terjangkau, teknologi pendinginan mikrokontroler membantu meningkatkan efisiensi penggunaan energi, mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu, dan mendukung pengembangan kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Selain itu, SDG 9 yakni Industri, Inovasi, dan Infrastruktur terhubung langsung dengan inovasi sistem pendinginan ini, yang memacu perkembangan industri otomotif yang lebih berkelanjutan dan efisien.

Dengan sistem pendinginan mikrokontroler, mobil listrik dapat mempertahankan kinerja optimal dalam lomba seperti Shell Eco-marathon dan KMHE, di mana efisiensi energi adalah faktor utama. Mobil yang dapat mengatur suhu dengan tepat akan menghindari risiko overheating, yang dapat mengurangi kinerja atau merusak komponen-komponen vital. Sistem ini membantu kendaraan untuk menempuh jarak yang lebih jauh dengan penggunaan energi yang lebih sedikit, memberikan keuntungan dalam kompetisi yang berfokus pada efisiensi energi.

https://crocodic.com/apa-itu-mikrokontroler/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline