Kemiskinan masih menjadi salah satu target utama pemerintah pembangunan ekonomi untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia itu adalah tujuan mutlak yang harus dicapai oleh pemerintah nasional dan pemerintah lokal. Kemiskinan merajalela di provinsi Kalimantan Selatan dalam beberapa kasus menunjukkan perbaikan pada indikator tingkat kemiskinan Dalam beberapa tahun terakhir, angka kemiskinan di Kalimantan Selatan cenderung meningkat akan semakin buruk dan berada di bawah rata-rata kemiskinan nasional. Namun Hal ini tidak terkait dengan penurunan tingkat kemiskinan mengurangi jumlah penduduk miskin.
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Selatan selama lima tahun Dalam beberapa tahun terakhir terdapat tren peningkatan. Pertumbuhan populasi miskin dalam beberapa tahun terakhir karena pertumbuhan populasi Jumlah penduduk miskin di perdesaan cukup besar, namun faktor ini masih rendah Pendapatan yang dihasilkan menjadi alasan utama peningkatan jumlah tersebut apalagi, sulitnya akses bagi masyarakat miskin pendidikan yang memadai, faktor lain yang disebabkan oleh kurangnya pendidikan tersebut peluang kerja yang sesuai.
Tingkat pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan diukur melalui rata-rata Rata-rata lama sekolah menunjukkan bahwa rata-ratanya semakin meningkat setiap tahunnya Rata-rata lama studinya meskipun meningkat setiap tahunnya Rata-rata lama sekolah di 13 kabupaten/kota administratif provinsi Kalimantan Selatan ternyata masih cukup rendah yaitu 7,99 tahun. Prestasi rata-rata untuk tahun ajaran ini masih cukup jauh dari capaian yang ditawarkan rata-rata lama pembelajaran United Nations Development Program (UNDP), yang fokus pada pendidikan Usia maksimal 15 tahun atau pendidikan menengah sederajat.
Salah satu penyebab kemiskinan masih sulit diatasi karena jumlah penduduk yang relatif besar Dimana terjadinya ledakan? jumlah penduduk menyebabkan pendapatan per kapita masyarakat menurun. Pendapatan jumlah penduduk per kapita tidak bertambah jika pertumbuhan penduduk semakin besar lebih cepat dibandingkan laju pertumbuhan produksi nasional.
Meningkatkan produktivitas pengelolaan sumber daya daerah diperlukan investasi baru pada barang modal fisik dan pembangunan Sumber daya manusia. Investasi fisik tercermin dalam nilai komponen jumlah pembentukan modal dalam aktiva tetap (PMTB) dan perubahan persediaan. Distribusi ukuran Investasi yang tidak setara mempengaruhi pendapatan yang berbeda Hal ini berdampak pada kemacetan kegiatan perekonomian karena tidak didukung oleh investasi yang memadai seperti modal fisik, rendahnya kapasitas dan kompetensi penduduk serta rendahnya faktor investasi bersih.
Keterbatasan industri tanpa investasi menghambat perkembangannya kegiatan produksi yang tidak diinvestasikan pada sektor tersebut dapat berkembang sedemikian rupa sehingga produktivitas menurun dan menyebabkan penurunan pendapatan yang diterima. Hal ini berdampak pada pendapatan masyarakat di perdesaan, jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut lebih rendah di pedesaan lebih banyak dibandingkan di perkotaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H