Lihat ke Halaman Asli

Glarita Geby

Mahasiswa

Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi: Solusi Mengatasi Kekurangan Pangan dan Menghemat Biaya

Diperbarui: 17 Juli 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Salah satu fokus kegiatan ini adalah membantu peternak kambing lokal dengan memperkenalkan inovasi produk pakan fermentasi ternak. Kegiatan ini dilakukan oleh Subkelompok 3 mahasiswa KKN Untag Surabaya periode Genap 10-21 Juli 2024, di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) Roisul Basyar, pada Jumat, 12 Juli 2024.


Proses pembuatan pakan fermentasi ternak dilakukan di rumah Bapak Sukar, Kepala Dusun Pamotan, yang juga seorang peternak dan petani. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pakan ternak melalui proses fermentasi yang sesuai dengan kebutuhan ternak di daerah tersebut. Sebagian besar penduduk Dusun Pamotan menggantungkan hidup mereka sebagai peternak, namun mereka menghadapi beberapa masalah terkait pakan ternak, seperti kesulitan mendapatkan hijauan saat musim kemarau dan kelebihan hijauan saat musim hujan yang seringkali membusuk dan terbuang sia-sia.


Melihat potensi dan tantangan ini, Subkelompok 3 KKN merancang program untuk memperkenalkan pembuatan pakan fermentasi sebagai solusi. Pakan fermentasi ternak merupakan inovasi yang mengawetkan hijauan melalui proses fermentasi, sehingga pakan dapat disimpan lebih lama dan digunakan saat persediaan hijauan menipis. Program ini dipilih karena Desa Warugunung memiliki banyak tumbuhan hijau yang dapat mendukung pembuatan pakan fermentasi.


Pembuatan pakan fermentasi ini memberikan banyak manfaat bagi peternak, terutama dalam menyediakan stok pakan saat musim kemarau ketika hijauan sulit didapat. Bapak Sukar menyatakan bahwa inovasi ini sangat membantu, karena selain biaya yang murah, pembuatan pakan fermentasi juga menghemat tenaga dan mengurangi kebutuhan mencari hijauan terus-menerus saat jam makan ternak tiba.


Geby Glarita, perwakilan dari Subkelompok 3, berharap inovasi ini dapat dikembangkan dan disebarluaskan ke peternakan lainnya. "Kami berharap inovasi dari kelompok kami dapat membantu peningkatan produktivitas dan efisiensi dari segi biaya dan tenaga bagi para peternak," ujar Geby.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline