Lihat ke Halaman Asli

Geladi Hominisasi

Diperbarui: 7 Desember 2022   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 3 Desember 2022, saya mengikuti geladi hominisasi secara online. Pada awalnya, saya ingin memilih tanggal yang lebih awal namun kehabisan sehingga saya memilih tanggal 3 Desember 2022. Tujuan saya mengikuti ini selain syarat kelulusan dari Universitas Katolik Parahyangan, ialah untuk menambah teman, relasi, networking, dan sebagainya. 

Dengan mengikuti geladi hominisasi ini, kita akan bertemu dengan mahasiswa mahasiswi lain dari lintas jurusan maupun lintas angkatan sehingga kita bisa saling berkenalan dan membangun relasi dengan orang baru. Sejujurnya, saya memang suka berkenalan dan mengobrol dengan orang baru, saya juga mudah membangun suasana yang seru, sehingga dengan mengikuti geladi ini saya tidak merasa begitu terbebani. Saya merasa ini beban karena penyelenggaraan geladi ini secara online, sebenarnya saya lebih suka mengikuti geladi ini secara offline karena dengan begitu saya bisa berkenalan secara langsung dengan orang-orang yang saya temukan.

Sebelum mengikuti geladi hominisasi, ada tugas yang harus dikerjakan yaitu tugas pra geladi. Tugas pra geladi ini diisi dengan menggunakan google form. Tugas ini meminta kita untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan mengenai lagu Indonesia Raya, kebudayaan, upaya melestarikan kebudayaan, dan lainnya. 

Saya diminta untuk memilih syair mana yang menurut saya bermakna dan memilih sebuah tontonan video mengenai kebudayaan.  Video yang saya pilih adalah video mengenai kue jajanan pasar atau jajanan tradisional yang sudah mulau terlupakan dan pudar sehingga di masa sekarang ini kue-kue tersebut sulit ditemukan. Saya merasa sedih karena kue-kue tersebut sudah langka dan sulit ditemukan karena saya sangat ingin mencoba kue-kue tersebut. Selain karena hobi saya makan dan nyemil, saya juga penasaran dengan rasa dari kue jajanan tradisional tersebut. Saya harap kue-kue tradisional tersebut kembali dilestarikan agar tidak hilang, agar semua kalangan usia dan para generasi baru bisa mencicipinya.

Ketika saya mengikuti geladi hominisasi ini, saya lakukan secara online di rumah sehingga saya bisa focus mendengarkan tanpa adanya gangguan. Saya mendengarkan bagaimana cara presentasi yang baik, benar, dan bermutu, yang artinya mengandung SWOT. Kemudian, saya juga berkenalan dalam breakout room dengan teman-teman saya yang lintas jurusan. Pada awalnya, saya malu-malu saat baru masuk kelompok, namun saya menunggu teman kelompok saya yang lain bicara namun sepertinya mereka malu-malu juga. Saya tidak kuat hidup dalam keheningan tersebut sehingga saya memulai seluruh pembicaraan ini. Saya mulai dengan perkenalan saya dan dilanjutkan dengan saya menunjuk satu orang untuk melanjutkan perkenalan. Kami bertukar hobi satu sama lain. 

Kemudian, kami juga berdiskusi mengenai tema kelompok kami yaitu "Hari Guru Nasional". Kami bertukar pikiran untuk merancang poster yang akan kami presentasikan. Kami semua aktif dan ikut campur tangan dalam pembuatan poster yang menggunakan media canva untuk mengerjakan bersama-sama. Setelah poster ini selesai, kami lanjutkan dengan latihan presentasi untuk ditampilkan. Kami bertukar ide sehingga selesailah semua Latihan presentasi ini. Setelah itu, kami masuk ke breakout room yang berbeda, kali ini breakout room berisi 3 kelompok yang berbeda. Di situ, kami mempresentasikan poster yang telah kami buat namun ternyata poster tersebut tidak diperlukan sehingga poster tersebut tidak jadi ditampilkan. Hal tersebut tidak mematahkan semangat kami, kami tetap melanjutkan presentasi kami yang dikemas seperti orang yang sedang mengobrol santai. 

Kami membahas mengenai mengapa hari guru nasional ditetapkan pada tanggal 25 November, mengapa hari guru penting, tantangan guru, peluang dan solusi guru, dan peran anak muda dalam mengatasi tantangan ini. Kami mempresentasikan hasil kerja bersama kami di depan teman-teman kelompok lain. Namun, kelompok kami tidak menjadi kelompok yang terbagus, kami juga tidak marah dan menerima kemenangan tersebut untuk kelompok lain karena kami akui juga kekompakan kelompok lain tersebut. Kami sadar bahwa waktu yang diberikan kurang sehingga kami tidak bisa Latihan sebanyak mungkin.

Manfaat yang saya dapatkan dari mengikuti geladi hominisasi ini adalah berkenalan dan membuat relasi dengan orang baru, mendapat informasi baru mengenai presentasi yang baik dan benar, dan menambah pengetahuan dan wawasan karena bertukar pikiran dengan teman-teman lain. Kelompok saya memang tidak menjadi kelompok yang terbagus, namun saya tidak menyesal dapat bertemu dengan teman-teman kelompok saya. Saya senang dapat bertemu, berkenalan, dan mengobrol bersama mereka. 

Kemampuan logika dan bahasa sebagai warga negara adalah untuk berkomunikasi dengan baik dan nyaman. Dengan berlogika dengan baik dan benar, saya bisa mengemukakan pendapat saya secara teratur dan sistematis. Kemudian, dengan berlogika yang baik dan benar, saya juga bisa berpikir dan mengolah artikel untuk dijadikan bahan dasar presentasi. Kemampuan berbahasa yang baik dan benar juga diperlukan untuk berdiskusi dengan yang lain, jika kita tidak bertutur kata sopan, maka lawan bicara kita juga akan malas dengan kita sehingga haruslah kita bertutur kata yang baik dan sopan sehingga lawan bicara kita merasa nyaman bersama kita.

Kemampuan yang saya pelajari dalam geladi hominisasi yang akan saya terapkan dalam perjalanan kuliah saya adalah berpikir rasional, cepat memutuskan keputusan, berpikir cepat, membuat strategi, dan manajemen waktu. Sebagai mahasisa ilmu hukum, saya harus berpikir tanggap, memutus suatu keputusan secara bijaksana dalam waktu yang singkat, dan berlogika yang baik. Dengan mengikuti geladi hominisasi ini, saya merasa kemampuan saya dalam hal-hal tersebut menjadi lebih tajam. 

Cara saya meningkatkan kemampuan saya dalam berpikir, berbahasa sebagai warga negara adalah dengan menekuni bidang yang saya pilih yaitu ilmu hukum. Saya sendiri memilih bidang ini agar saya bisa mengatasi ketidakadilan yang masih sering terjadi di hukum Indonesia. Saya akan giat belajar, membaca bahan kajian, bertukar pikiran, dan lainnya. Kemudian, cara saya meningkatkan kemampuan berbahasa saya adalah dengan bertutur kata Bahasa yang baik dan sopan. Sebenarnya, saya memang jarang sekali berkata kasar dalam pergaulan saya. Maka dari itu, saya akan mengingatkan kepada teman-teman saya jika mereka menggunakan bahasa yang kasar dan kotor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline