Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Kesehatan Mental Lebih Dekat: Kunjungan Edukatif ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi

Diperbarui: 24 Juni 2024   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada hari Selasa, 04 Juni 2024, saya Gladys Ayu Lestari dari Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Budaya Universitas Pakuan (FISIB UNPAK), melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSJMM) yang terletak di Jl. DR. Sumeru No.114, RT.02/RW.01, Menteng, Kec. Bogor Bar., Kota Bogor, Jawa Barat 16111. Kunjungan ini dilakukan bersama dengan rekan sekelas dan mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi komunikasi pemasaran digital semester 6 dari FISIB UNPAK, kami di dampingi oleh dosen psikologi komunikasi dari FISIB UNPAK. Terdapat beberapa agenda yang akan saya lakukan di sana, yaitu mengunjungi ruangan Drupadi, mengunjungi kelas gerabah, dan mendengarkan pemaparan materi tentang komunikasi interpersonal & hambatan pribadi oleh ibu Dewi Mustikwati Handayani dari klinik psikologi & tumbuh kembang RSJMM.

Acara ini sangat mengesankan karena saya dan rekan-rekan dari FISIB UNPAK dapat memperoleh informasi baru, memperluas pengetahuan mengenai kesehatan mental dan memahami psikologi komunikasi dari sudut pandang perspektif. Dalam Wawancara dengan ketua pelaksana, menurut Widiya Bunga Lestari Hasta, “Tujuan wawancara untuk mempelajari cara berkomunikasi secara psikologis karena kita belajar psikologi komunikasi. Alasan memilih lokasi tersebut adalah untuk menambah wawasan mengenai berbagai kondisi kesehatan mental, komunikasi yang terjadi di antara pasien dengan gangguan mental, dan bagaimana mendukung orang-orang yang hidup dengan kondisi gangguan mental. Kunjungan ini juga dapat membantu untuk mengurangi stigma seputar kesehatan mental dan mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang orang-orang dengan gangguan mental."

Saya dan rekan-rekan dari FISIB UNPAK, di bagi dalam 4 kelompok, acara pertama yang dilakukan oleh kelompok kami dari FISIB UNPAK yaitu kunjungan ke ruangan yang ada di rumah sakit jiwa, mahasiswa FISIB UNPAK diajak ke ruangan Drupadi dengan pasien-pasien yang masih berobat, dengan kondisi stabil, di sana kami bertemu dengan 25 pasien dengan kondisi stabil, salah satunya adalah James, hobinya bermain bola kasti, kegiatan yang paling ia sukai adalah senam, James mengalami gangguan kejiwaan seperti mendengar bisikan-bisikan, bisikan tersebut bisa hilang dengan mengikuti kegiatan terapi.

Kunjungan kedua yang dilakukan oleh rekan-rekan dari FISIB UNPAK adalah ke ruang kelas terapi, di sini ada kelas tata boga, kelas gerabah, kelas menggambar, kelas telur asin, kelas hidroponik dan organik. Kebetulan kelompok kami dari FISIB UNPAK mendapatkan kunjungan ke kelas gerabah. Kami mewawancarai pakar terapi dari rumah sakit jiwa, menurut pakar terapi “kelas inti hanya 3 hari, yaitu hari Senin, Selasa, dan Rabu, hari Kamis senam dan musik, hari Jumat kebaktian dan pengajian. Kelas terapi gerabah ini wajib untuk melatih motorik dan fokus pasien, awalnya pasien bebas berkreasi sesuka hari agar nyaman, lalu baru di kasih tahu proses pembuatannya. Terdapat 3 fokus dalam kelas terapi gerabah, yaitu melihat, mengingat membuat, prosesnya bertahap, mau bagaimanapun hasilnya itu yang kita nilai, jika sudah mulai mirip berarti daya ingat, ilusi, dan fokusnya sudah bagus. Fokus 1 dan 2 melihat dan membuat (melihat gambar), fokus 3 sudah tidak melihat bentuk tetapi hanya mengingat (tanpa melihat gambar), itulah proses yang di jalani, tidak memaksa harus bisa seperti ini atau seperti itu. Fokus 3 sudah berinteraksi dengan masyarakat luar, tidak hanya dengan kita saja di sini. Hasil dari pembuatan gerabah di seleksi, jika bagus dan layak di akan dibakar dan langsung di proses, atau menjadi kenang-kenangan untuk pasien atau bisa juga di pamerkan, sudah pernah di pamerkan ke Dinas Pariwisata Solo, hasilnya juga bisa di jual, tetapi jika tidak layak akan di daur ulang untuk bahan terapi lagi. Kelas terapi ini untuk memproses kepercayaan diri, daya ingat, fokusnya, ini untuk motoriknya, tanpa ada edukasi seperti ini mereka tidak bisa apa-apa.  untuk kelas level 1 pengenalan semua kelas dan wisata edukasi, level 2 wisata edukasi dan masuk kelas inti. Pada dasarnya semua kelas itu sama saja, kita mempelajari prosesnya, perbedaannya hanya di proses terapinya saja."

Acara terakhir yang dilakukan mahasiswa FISIB UNPAK yaitu mendengar dan memperhatikan pemaparan materi tentang komunikasi interpersonal & hambatan pribadi yang disampaikan oleh ibu Dewi Mustikwati Handayani dari klinik psikologi & tumbuh kembang RSJMM, menjelaskan tentang kemampuan mendengar, mencangkup proses psikologis yang kompleks, memahami, menginterpretasi dan merasakan perasaan dibalik kata-kata yang diucapkan, sikap tidak meremehkan lawan bicara, tidak mengambil alih pembicaraan, tidak memotong pembicaraan. Kemampuan asertif, mampu menyatakan perasaan & pendapatnya pada orang lain tanpa menyinggung perasaan dan kemampuan seleksi.

Kunjungan mahasiswa FISIB UNPAK ke RSJMM, memberikan pengalaman yang berharga dalam  memperluas pemahaman tentang kesehatan mental dan komunikasi interpersonal. Kami mengunjungi ruang Drupadi untuk melihat langsung kehidupan sehari-hari pasien dengan gangguan mental dan mengikuti kelas terapi gerabah yang bertujuan memperbaiki kondisi mereka melalui kegiatan kreatif. Kunjungan ini juga meningkatkan kesadaran kami tentang pentingnya mengurangi stigma terhadap gangguan mental dan mendukung individu yang mengalaminya di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline