Lihat ke Halaman Asli

Teori Jean- Francois Lyotard

Diperbarui: 9 Januari 2024   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jean-Francois Lyotard, dia adalah seorang filsuf, sosiolog, dan ahli teori sastra Perancis yang memiliki pengaruh besar terhadap poststrukturalisme. Ia adalah tokoh filsafat poststrukturalisme dan pelopor postmodernisme.
Terdapat tiga karya pemikiran Lyotard sebelum gagasan postmodern, yaitu fenomenologi, Aljazair dan citra wacana.
Pada buku pertama ia memperkenalkan fenomenologi dan pada bagian kedua ia menilai hubungan antara fenomenologi dan kemanusiaan. Yang kedua adalah karena revolusi politik Aljazair. Sebagai seorang jurnalis, Lyotard menulis buku harian tentang situasi politik di Aljazair. Jurnal ini menyediakan sumber teoretis yang mendukung revolusi sosialis dan mengkritik sosialisme sebagai penghambat revolusi. Pemikiran terakhir adalah buku filosofis kedua Lyotard, Discourse, Figure, yang lebih berat dan panjang serta mencakup banyak topik seperti fenomenologi, psikoanalisis, strukturalisme, puisi dan seni. Dialektika, semiotika dan filsafat bahasa Hegel. Fokus utama karya ini adalah kritik terhadap strukturalisme dan manifestasinya dalam psikoanalisis Lacan. Bagian pertama menggunakan fenomenologi Merleau-Ponty untuk melemahkan strukturalisme, dan bagian kedua menggunakan psikoanalisis Freudian untuk melemahkan aspek psikoanalisis dan fenomenologi Lacanian. Tulisan Lyotard merupakan pembacaan pengalaman masa lalu atau pengalaman visual masa lalu. Lyotard mengatakan bahwa sangat penting untuk mengetahui bagaimana Anda melihatnya. Kesalahan strukturalis adalah menafsirkan suatu pola secara terpisah, menghindari berbagai penggunaan elemen-elemennya. Pada wacana bagian kedua, figur, struktur, dan pelanggaran berkaitan dengan kekuatan libidinal.Freud menjelaskan bagaimana filsafat libidinal dibangun dalam ekonomi libidinal.
Lalu ada karya dan pemikiran Lyotard pada masa postmodern, yang pertama adalah Postmodern Condition: a Report on Knowledge. Berikutnya The Difference: A Sentence in Dispute, yaitu tentang keadilan dalam kepekaan terhadap perbedaan. Lyotard membuat "kalimat resimen" dengan tenang. Dia lebih lanjut berargumentasi dalam Man: Reflections on Time bahwa umat manusia akan dipaksa keluar dari tata surya dalam waktu 4 miliar tahun. Ekspresi kecemasan yang menekankan kesan urgensi. Terakhir, dalam The Postmodern Dijelaskan kepada Anak-Anak: Korespondensi, Lyotard membahas pemikiran postmodern dalam estetika dan hubungannya dengan seni nub-garde. Dalam buku tersebut, Lyotard mengawali pembahasan dengan menunjukkan runtuhnya bentuk- bentuk sosial yang sering dikaitkan dengan dominasi.
Salah satu buku yang terkenal adalah Postmodern Condition: a Report on Knowledge, contoh cara berpikir tersebut adalah "Pembentukan Pengetahuan di Era Digital". Dalam pemikiran ini, Lyotard menekankan pada perubahan cara kita melihat informasi melalui teknologi informasi. Contoh pemikiran seperti ini dapat ditemukan dalam perkembangan internet dan media sosial. Pertukaran informasi di media sosial sering kali mengarah pada fragmentasi dan keragaman informasi, yang mencerminkan pendekatan postmodern terhadap kebenaran dan narasi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline