Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Bingung mo nulis apa? Ingat hari kemarin adalah hari kemerdekaan, rasanya ada satu puisi menarik dari KH. Mustofa Bisri yang relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Puisi ini ditulis enam tahun lalu, tetapi rasanya seperti baru kemarin ditulis oleh beliau. Di samping sebagai budayawan, beliau juga dikenal sebagai seorang penyair. Inillah salah satu puisi beliau yang cukup menggugah.
RASANYA BARU KEMARIN
rasanya baru kemarin ..
bung karno dan bung hatta atas nama kita menyiarkan dengan seksama kemerdekaan kita di hadapan dunia rasanya gaung pekik merdeka kita masih memantul-mantul tidak hanya dari mulut-mulut jurkam PDI saja
rasanya baru kemarin .. padahal sudah enam puluh lima tahun lamanya
pelaku-pelaku sejarah yang nista dan yang mulia sudah banyak yang tiada penerus-penerusnya sudah banyak yang berkuasa atau berusaha tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa taruna-taruna sudah jadi petinggi negeri mahasiswa-mahasiswa yang berdemonstrasi sudah banyak yang jadi menteri
rasanya baru kemarin.. padahal sudah lebih setengah abad lamanya negara sudah semakin kuat rakyat sudah semakin terdaulat
ekonomi kita sudah sedemikian maju semakin jauh meninggalkan akhlak yang tak kunjung melaju anak-anak kita sudah semakin mekar tubuhnya namun bapak-bapak kita semakin besar pula perutnya
rasanya baru kemarin ...
padahal sudah enam puluh lima tahun kita merdeka kemajuan sudah menyeret dan mengurai pelukan kasih banyak ibu-bapa dari anak-anak kandung mereka kemakmuran duniawi sudah menutup mata
terhadap teman dan saudara-saudara kita
daging sudah lebih tinggi harganya dibanding ruh dan jiwa tanda gambar sudah lebih besar pengaruhnya dari bendera merah putih dan lambang garuda pejuang marsinah sudah berkali-kali kuburnya digali tanpa perkaranya terbongkar preman-preman sejati sudah berkali-kali diselidiki,
namun berkasnya selalu habis terbakar
rasanya baru kemarin.. padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka pahlawan-pahlawan idola bangsa diponegoro, imam bonjol dan sisingamangaraja dikalahkan ksatria baja hitam dan kura-kura ninja
banyak orang pandai semakin linglung banyak orang bodoh bertambah bingung banyak orang kaya semakin kekurangan banyak orang miskin dimakan kecurangan
rasanya baru kemarin ..
banyak ulama semakin dekat kepada pejabat banyak pejabat sudah semakin erat dengan konglomerat banyak wakil rakyat semakin jauh dari umat banyak nurani dan akal budi sudah semakin sekarat
(hari ini ingin rasanya aku bertanya kepada mereka sudahkah kalian benar-benar merdeka ? )
rasanya baru kemarin..
tokoh-tokoh empat lima sudah banyak yang koma tokoh-tokoh enam-enam sudah banyak yang tenggelam
rasanya baru kemarin ..
negeri zamrud katulistiwa yang manis, kini semakin terbakar habis dilalap krisis demi krisis mereka yang kemarin menikmati pembangunan kini banyak yang bersembunyi meninggalkan beban mereka yang kemarin mencuri kekayaan negeri kini meninggalkan utang dan lari cari selamat sendiri
rasanya baru kemarin .. padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka
mahasiswa-mahasiswa penjaga nurani sudah kembali mendobrak tirani para oportunis pun mulai bertampilan, berebut menjadi pahlawan politisi-politisi pensiunan, sudah bangkit kembali partai-partai politik sudah bermunculan dalam reinkarnasi
rasanya baru kemarin ..
tokoh-tokoh orde lama sudah banyak yang mulai menjelma tokoh-tokoh orde baru sudah banyak yang mulai menyaru