Lihat ke Halaman Asli

Elin D Sulistyowati

Hanya seorang wanita yang suka membaca dan menulis

BMI HK Wanita Hebat

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Victoria Park seolah tidak pernah sepi apabila hari Minggu, meski hujan sekalipun. Taman yang berada di Causeway Bay, Hong Kong ini memang telah menjadi ikon tersendiri bagi Buruh Migran Indonesia (BMI). Dan sebutan Kampung Jawa pun hadir sebagai nama lain untuk taman ini. Pemberian nama ini bermula dari berjubelnya orang Indonesia dengan berbagai kepentingan di taman ini.

Mengunjungi Hong KOng sebelum mengunjungi Victoria Park rasanya sangat rugi. Itu mungkin kalimat yang dilontarkan beberapa pendatang/turis yang mendatangi negara ini. Taman seluas sembilan Hektare ini memang sebuah taman multifungsi. Ada area lapangan sepakbola, lapangan basket, kolam renang, areal joging dibawah pohon-pohon, dll.

Namun, dibalik keindahan dan keluasan taman ini, banyak cerita terungkap dari perempuan-perempuan Indonesia. BMI Hong Kong yang mayoritas perempuan ini mempunyai beragam acara untuk mengisi waktu liburan mereka. Ada yang mengunjungi taman ini hanya untuk bertemu saudara atau temannya sambil makan bersama, entah itu membawa masakan dari rumah majikan ataupun membeli. Ada yang mengelar Yasinan, belajar ketrampilan seperti menjahit, merias, membuat ketrampilan tangan, dll.

Yang membuat saya salut adalah mbak-mbak yang berjualan di area taman ini. Mereka merelakan waktu libur mereka untuk tetap mencari tambahan penghasilan di luar gaji yang diterima dari majikan. Seolah tanpa lelah mereka berjalan mengelilingi taman dengan membawa dagangan untuk menawarkan makanan atau minuman kepada teman-teman yang sedang menikmati liburan. Padahal hal ini dilakukan penuh resiko, sebab seorang buruh migran dilarang berkerja di luar kontrak.

Main kucing-kucingan dengan petugas sering mereka lakukan demi menyelamatkan dagangan, mengingat banyak sekali polisi berpakaian biasa (intel) yang mengawasi gerak-gerik BMI. Sebab, apabila tertangkap BMI akan masuk penjara karena telah melanggar peraturan. yang lebih parah BMI tersebut akan diblack list, sehingga tidak bisa bekerja lagi untuk beberapa lama di Hong Kong.

Pernah kejadian seorang mbak meninggalkan begitu saja barang dagangnya sementara dia lari menyelamatkan diri dari tangkapan polisi. Tentu saja dia menderita kerugian, karena barang dagangannya di bawa oleh petugas entah ke mana.

Itulah serba-serbi kehidupan BMI Hong Kong saat liburan di Victoria Park.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline