Lihat ke Halaman Asli

Flu yang Menyerang Mahasiswa Kawasan Unimed pada Awal Oktober 2022

Diperbarui: 30 November 2022   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika telah datang musim hujan, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk penyebab demam berdarah tidak berkembang biak. Sebaga mahasiswa, menjaga lingkungan kost agar tetap bersih adalah hal yang mutlak untuk dilakukan karena apabila sudah terkena sakit maka semua hal yang ingin dilakukan akan terasa sulit disebabkan jauh dari orangtua yang biasanya merawat ketika sakit. Hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan yaitu dengan menutup semua gentong penyimpanan air dan kuras genangan yang terdapat di daerah kost kita, periksa semua ruangan kost yang berpotensi sebagai tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.

Sejak ditemukan pertama kali tahun 1968 di Indonesia, jumlah kasus DBD terus meningkat. Kecamatan Medan Sunggal merupakan daerah endemis DBD dengan jumlah kasus tertinggi se-Kota Medan pada tahun 2014 yaitu sebanyak 171 kasus. Salah satu penyebab penyebaran DBD adalah keberadaan tempat penampungan air di sekitar rumah penduduk yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti, jadi tidak menutup kemungkinan bagi para masyarakat disekitar medan terkena dampak yang sama seperti di Medan Sunggal, oleh karena itu penting bagi kita masyarakat khususnya mahasiswa untuk menjaga kebersihan.

Pada ruangan gelap serta lembab menjadi tempat paling efektif bagi nyamuk untuk berkembang biak, oleh karena itu penting untuk kita untuk dapat membersihkan genangan air dalam bak mandi, genangan air bekas mencuci piring, dan air di dalam akuarium jika memiliki akuarium hias. Selain itu makanan bekas juga berpotensi menarik perhatian nyamuk, maka segeralah bakar atau buang sampah pada tempatnya sehingga mengurangi potensi nyamuk untuk berkembang. 

Dengan cara sederhana tersebut diharapkan dapat membantu dalam mengurangi populasi nyamuk yang begitu cepat disaat musim hujan dan mengurangi risiko terserang penyakit demam berdarah akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 

Selain demam berdarah, flu dan pilek juga merupakan penyakit langganan di musim hujan (pergantian musim panas ke musim hujan) hal ini disebabkan oleh turunnya suhu secara tiba-tiba sehingga mengakibatkan tubuh kita kesulitan untuk tetap menjaga penyebaran virus dingin. 

Perlu diketahui bahwa flu dan pilek adalah 2 penyakit yang berbeda. Pilek adalah suatu gejala yang menandakan adanya masalah kesehatan tertentu. Sementara itu, flu adalah penyakit akibat infeksi virus, dengan pilek sebagai salah satu gejalanya.

Flu menyerang paru-paru, hidung, dan tenggorokan. Anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, wanita hamil, dan orang dengan penyakit kronis atau sistem kekebalan tubuh lemah berisiko tinggi. Gejalanya meliputi demam, menggigil, nyeri otot, batuk, pilek, sakit kepala, dan kelelahan. Flu diobati terutama dengan beristirahat dan cairan untuk membantu tubuh melawan infeksi. Penghilang rasa sakit anti peradagangan yang tersedia bebas dapat membantu meringankan gejala. Vaksin tahunan juga dapat membantu mencegah flu dan membatasi komplikasinya.

Flu menjadi tren yang cukup banyak di awal bulan oktober 2022 ini di sekitaran Universitas Negeri Medan, banyak mahasiswa yang terkena flu dan pilek dikarenakan terkena hujan ketika membawa kendaraan menuju ke kampus, gejala yang dialami oleh penderita dimulai dari bersin dan mulai mengeluarkan ingus yang cair seperti air dan mulai membuat penderita terus menerus mengeluarkan cairan tersebut sedikit demi sedikit. 

Hal tersebut dialami oleh mahasiswa disekitar unimed, flu dan pilek tersebut dapat menyebar dengan sangat cepat melalui udara, oleh karena itu hal yang perlu dilakukan sebelum terkena flu dan pilek adalah jaga kondisi tubuh, istirahat yang cukup, serta tambah multivitamin jika diperlukan. Apabila sudah terkena flu, maka sebaiknya minum obat flu bodrexin flu dan batuk, ultraflu dan lain sebagainya, ditambah dengan istirahat yang cukup dan banyak minum air hangat. 

Beberapa mahasiswa yang telah terkena dampaknya diantaranya adalah mahasiswa yang dekat dengan penulis ini sendiri, terdapat 4 teman saya yang telah terkena dampak dari flu ini, yang awalnya hanya 1 orang saja, namun akibat penyebaran virus melalui udara, hal itu mengakibatkan 3 orang lainnya terkena dampak, terdapat 1 orang yang sampai dibawa ke rumah sakit akibat kondisi tubuh yang lemah, dengan gejala mengigil, batuk, dan tidak selera makan dan itu merupakan beberapa gejala flu belakangan ini. 

Perlu adanya kesadaran diri untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri adalah kunci utama untuk menghindari penyakit. Membersihkan lingkungan sekitar, beristirahat yang cukup, banyak minum air, makan yang cukup dan hindari terkena hujan secara langsung serta coba untuk tetap berolahraga menjadi aktivitas yang efektif untuk dilakukan untuk menghindari kita terpapar penyakit seperti flu dan demam berdarah. Hal tersebut adalah hal yang sepele dan sering diabaikan oleh masyarakat pada pergantian musim dan pada akhirnya masyarakat selalu terkena dampak serta terpapar penyakit yang sama di pergantian musim, semoga dengan informasi yang telah diberikan dapat membantu para pembaca untuk selalu menjaga kesehatan dan menghindari dampak dari penyakit flu dan demam yang tiap tahun menjadi langganan masyarakat indonesia disetiap pergantian musim. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline