Globalisasi menjadi pengaruh besar terhadap perkembangan teknologi dan memberikan dampak di segala aspek kehidupan termasuk jurnalisme. Sementara itu McQuail mengungkapkan internet menjadi proses pembantu munculnya media baru yang memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk berperan secara aktif.
Jurnalisme online dibantu dengan internet sebagai wadah untuk menyampaikan berita yang mengizinkan pengguna untuk memperbaharui berita secara cepat dan saling berkaitan. Dengan begitu siapa saja dapat memproduksi informasi dan mengunggahnya dengan mudah. Kehadiran jurnalisme online telah merombak proses pengiriman berita dimana kecepatan menjadi faktor penting
Selain itu internet mengubah bagian tatanan media dan jurnalisme dengan mempromosikan jurnalisme warga (citizen jurnalism). Melihat hal itu dibutuhkannya etika jurnalisme sebagai pedoman untuk mengatur proses perkembangan jurnalisme agar informasi yang di unggah dapat membawah manfaat bagi publik.
Apa saja etika jurnalismenya? Yuk, simak lebih lanjut!
Etika Jurnalisme Online
Yohanes Widodo menjelaskan ada beberapa etika jurnalisme online, yakni:
- Tidak melakukan plagiasi
- Jurnalis perlu menjelaskan proses dirinya mendapatkan informasi, dan apa yang mempengaruhi dirinya untuk mengunggah informasi tersebut
- Tidak menerima amplop untuk liputan
- Jujur
Cuny Graduate menyebutkan terdapat sejumlah tahap yang perlu diperhatikan oleh seorang jurnalis untuk terhindar dari masalah hukum, antara lain:
- Pengecekan kembali fakta berita
- Tidak boleh mencantumkan informasi tanpa sumber yang kredibel
- Memperhatikan asas hukum
- Mengevaluasi setiap pendapat
- Uraikan rahasia secara hati-hati
- Kehati-hatian
- Pelajari batas daya ingat
- Tidak melakukan pelecehan
- Hindari konflik kepentingan
- Ingat akan hukum
Lima Pedoman Etis