Lihat ke Halaman Asli

Key. Judul Ini Arbitrer

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Iseng sedikit. Jarang-jarang punya waktu seluang ini buat ngisi blog. Gak ada yang spesial buat di tulis sih sebenarnya, tapi ini saya isi dari sekelumit buku harian saja ya. Gak usah dipikirin terlalu jauh ya abis bacanya. Gak mungkin juga saya mengumbar kehidupan pribadi di blog, emang Nazar dan Musdalifah apa hahaha...

Key

Begini rasanya senang dan sedih datang secara bersamaan.
Seperti ditampar ketika sedang tidur.
Kaget. Pusing.
Aku tidak tahu bagaimana harus berekspresi.
Seperti berada pada lapisan stratosfer, udara menipis, membuat sesak sedangkan keindahan angkasa masih dapat dilihat.

Suara kanan-kiri memang bising, tapi aku tak tahu apa yang mereka bicarakan.
Aku seperti tak kenal lagi bahasa mereka.
Yang aku mengerti hanya kata-kata dari dalam pikiranku tentang kondisi ini.
Sesaat. Sejenak. Kemudian dia lewat.
Tanganku yang tak mau diam ini terhenti sejenak.
Mataku tak bisa bohong. Aku rindu sosoknya.
Tapi pada detik yang sama harapan itu pula runtuh.
Dia bukan realita untukku. (Jatinangor, 10-10-12)

Sudah... blog ini sudah terisi kembali, hehehe...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline