Lihat ke Halaman Asli

Kerendahan Hati

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan segala kerendahan hati. Aku menulis tulisan ini diantara emosi-emosi yang meletup dalam ikatan keluarga. Tak bisa dipungkirin semua berawal dari ego. Kesalahpahaman pun menjadi peniup api yang merambat kemana-mana. Membakar rasa-rasa simpatik yang terkerangkeng tekanan prestis.

Mencoba bijak. Aku menonton dari sini, keluarga besar yang beku.

Para tetua merasa tak dihormati. Pemudanya merasa tak dihargai.

Dengan segala kerendahan hati. Rendahkan hati untuk ikhlas. Bahwa semuanya tak kan baik di situasi seperti ini. Bukan Hari Raya yang indah jika semua sekeras karang. Bahwa karang pun akan berlubang bila disirami air mengalir. Pada intinya hati itu rapuh.

Perayaan ini. Biarkan indah. Dengan segala kerendahan hati. Ikhlas saling memaafkan dan memahami.

Sawangan, 08 September 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline