Bangun tidur pagi ini saya membuka kompasiana, dan membaca artikel dari kompasianer Pebrianov yang sulit untuk di nalar, apa Pebrianov tahu korelasi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta sebesar 70 Tanggo dengan semuanya? kita simak sedikit artikel Pebrianov (lebih banyaknya silahkan baca artikelnya).
Dihadapan anda kini kedua pembantu yang bernama XXXX dan XXXX itu tampak babak belur oleh beragam pukulan dan hinaan dari orang lain. Tapi mereka katakan ingin terus bekerja untuk anda. Mereka akan jaga uang 70 Triliun milik anda dan menggunakannya untuk mengerjakan banyak hal sesuai yang anda inginkan dalam hidup.(Pebrianov).
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), pengesahan, pengawasan dan sebagainya (lihat sumber UU tentang APBD), Pebrianov belum mengetahui soal ini. dan menurut saya Pebrianov mestinya membaca siapa yang mengajukan, siapa pengguna dan siapa yang mengawasi.
Penggunaan APBD melibatkan semua Suku Dinas yang ada di pemerintahan daerah tersebut, dan Pebrianov juga sepertinya tidak mengetahuinya. Pemimpin daerah hanya mempunyai kuasa. bukan pengguna, saya ingatkan sedikit. di saat masalah korupsi uninterruptable power supply (UPS) ada Alex Usman dan Zaenal Solaeman, lalu kasus korupsi busway ada Udar Pristono, apakah pemimpin (Gubernur) yang kena.? Pebrianov perlu belajar lebih tentang hal ini.
Lalu Pebrianov mengatakan apakah rela uang Anda di curi atau kecurian, dan menggambarkan XXXX dan XXXX adalah pahlawan, karena tidak bergeming ketika di goda (kompasianer Pebrianov lupa bahwa yang menggoda itu sekarang berteman semua).
coblos nomor X untuk selamatkan uang 70 T milik Anda," apa saya bisa menyalahkan nomor X karena Udar dan Alex Usman telah mencuri uang saya? saya menunggu jawaban dari kompasianer Pebrianov.masak gak paham. ini bukan soal pilihannya untuk Pilkada, tapi soal anehnya kompasianer bercentang biru yang belum paham.
Salam
Sumber bacaan: 1, 2, 3, 4 dan 5.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H