Lihat ke Halaman Asli

Gita Yulia

Content Writer | SEO Content Writer

Short Butterfly Era, Kenapa Hampir Setiap Anak Muda Pernah Mengalami Fleeting Crush?

Diperbarui: 13 Oktober 2024   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ji Chang Wook in Welcome to Samdal-ri, Ilustrasi Fleeting crush di tempat umum (Sumber foto: (jTBC via Hancinema)

Pernahkah kamu tiba-tiba merasa tertarik pada seseorang yang tidak dikenal, entah itu seseorang yang lewat di jalan, seorang pria random di kafe, atau seorang perempuan anggun di kereta? Sekilas, pandangan itu terasa begitu berkesan, ada sensasi manis yang singkat di dalam otak. 

Namun, begitu kamu melanjutkan hari, perasaan itu memudar secepat datangnya. Inilah yang disebut fleeting crush atau naksir sesaat, bukan sebuah fenomena baru, namun masih sering dialami oleh banyak anak muda di zaman modern ini. 

Meski terdengar remeh dan entah istilah yang tepatnya bernama apa, "fleeting crush" menyimpan pesona tersendiri, seperti kupu-kupu yang hanya hinggap sesaat sebelum terbang pergi. 

Tapi mengapa momen-momen seperti ini begitu sering terjadi? Dan adakah pengaruhnya dalam hubungan asmara? Mari kita bahas lebih dalam!

1. Apa Itu Fleeting Crush?

Fleeting crush atau naksir singkat adalah ketertarikan sesaat yang muncul tiba-tiba terhadap seseorang yang mungkin hanya kita temui sekali di tempat umum alias gebetan singkat. 

Pandangan pertama itu menciptakan momen indah yang singkat, di mana perasaan tertarik muncul tanpa adanya percakapan atau interaksi lebih jauh. 

Ketertarikan ini sering kali tak disertai niat untuk mendekat atau berkenalan. Fleeting crush hanya memberi jejak kenangan samar yang tak selalu bertahan lama, layaknya kupu-kupu yang hinggap di bunga lalu segera terbang pergi.

Fenomena ini sering diungkapkan dalam cerita-cerita lucu di media sosial. Banyak anak muda yang menulis status seperti, "Naksir mas-mas random di KRL, tapi langsung hilang ingatan setelah turun," atau "Ukhti jilbab abu-abu  spek yali yali di kereta, aku padamu"

Namun, setelah sampai rumah atau selang beberaoa hari saja, perasaan itu sudah memudar, dan orang tersebut kembali menjadi sosok asing dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun tampaknya sederhana, fleeting crush ini adalah cerminan dari interaksi manusia modern yang sering terbatas pada hal-hal superfisial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline