Belakangan ini, konten-konten bertema POV Gen Z semakin berseliweran di media sosial, terutama terkait dunia kerja. Mulai dari perspektif pencari kerja, tantangan dalam pekerjaan, hingga sudut pandang para penyedia lapangan kerja.
Pasalnya, Gen Z menjadi para pendatang baru atau belum lama berkecimpung dalam dunia kerja sehingga banyak hal-hal baru yang mereka temukan setelah bertumbuh dewasa, istilah POV Gen Z ini mempresentasikan respon dan bentuk culture shock Gen Z.
Berkat Gen Z, konten-konten yang berkaitan dengan berbagai profesi dan aktivitas dunia dewasa, seperti industri kreatif, pekerja lapangan, praktisi pendidikan, pelayanan publik, termasuk juga status sosial, IRT atau Ibu rumah tangga dan lain-lain.
Sering kali, hal hal demikian hadir lebih terexpos dibandingkan sebelumnya. Bahkan, trending dan menjadi salah satu trik jitu marketing digital
Istilah POV dan Asal Usulnya
Istilah POV atau point of view berasal dari dunia literatur dan perfilman mengenai sudut pandang sebuah kisah diceritakan. Yaitu dalam novel klasik "Jane Eyre" karya Charlotte Bront, yang berkisah melalui perspektif tokoh utama dan film "The Blair Witch Project" di mana teror terlihat melalui kamera yang dibawa oleh para tokoh.
Lantas, di era media sosial, makna POV mengalami pergeseran, yaitu lebih menggambarkan pengalaman sehari-hari yang lucu, absurd, dan menggelitik. Misalnya, video berjudul "POV: Gen Z ketika mengajar". Menciptakan pengalaman relatable dengan sentuhan komedi.
Siapakah Gen-Z atau Zoomer?
Gen Z yaitu manusia yang lahir pada 1997 hingga 2012, meskipun usia tersebut masih menjadi perdebatan para akademisi dan peneliti, intinya mereka adalah generasi pertama yang tumbuh berdampingan dengan internet.
Istilah "Z" dalam zoomer menandakan mereka adalah generasi paling mutakhir. Menurut Pew Research Center, Gen Z merupakan generasi beragam secara etnis, memiliki karaktetistik unik tersendiri dan paling melek teknologi di antara generasi sebelumnya.