Lihat ke Halaman Asli

Bahasa Nasional di Pelosok Desa

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu kita. Tanpa bahasa Indonesia kita takkan bisa berkomunikasi dengan masyarakat lain dalam suku yang berbeda. Seperti yang kita ketahui bersama, bahasa daerah telah menjadi bagian dari bahasa Indonesia. Akan tetapi, yang terjadi saat ini ternyata masih ada sebagian besar masyarakat di daerah yang belum bisa berbahasa Indonesia. Banyak diantara mereka yang masih menggunakan bahasa daerah mereka untuk berkomunikasi. Ada pula yang sampai terjadinya salah komunikasi hanya karena penggunaan bahasa daerah.

Sebagai masyarakat Indonesia, sudah sepatutnya kita mempelajari bahasa nasional kita. Bukan hanya sekedar mengerti akan tetapi juga harus bisa membedakan mana bahasa Indonesia yang baik dan benar. Permasalahan bahasa Indonesia di daerah juga menjadi tugas tersendiri bagi kita. Bagaimana caranya agar masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi dengan daerah lain menggunakan bahasa Indonesia. Dengan bahasa Indonesia kita bisa berbincang-bincang dengan masyarakat yang berbeda bahasa daerah.

Suatu kejadian yang pernah saya temukan adalah ketika saya bertemu dengan orang kota yang tengah mencari alamat kemudian menanyakan kepada ibu-ibu desa. Saat itulah terjadi kesalahan komunikasi, dimana orang kota tersebut berbicara menggunakan bahasa Indonesia, akan tetapi ibu-ibu tadi sama sekali tak mengerti bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagai pemuda-pemudi Indonesia kita harus bisa mengenalkan bahasa Indonesia ke pelosok desa. Dengan itu semua warga negara Indonesia dapat mengerti bahasa Indonesia dan tidak akan ada lagi kesalahan komunikasi dalam percakapan. Yang harus kita ingat bersama bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan kita. Bahasa yang menyatukan segala bahasa daerah di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline