Minggu pagi yang hangat ketika saya dapat menjejakan kaki pada sebuat tempat yang bernama Terogong.
Teragong dahulu adalah satu tempat di wilayah Cilandak Barat Jakarta Selatan yang di huni oleh penduduk asli betawi, dengan mata pencaharian sehari-hari adalah bertani dan berkebun.
Jejak rumah penduduk asli masih terlihat jelas ketika kita memasuki kawasan Terogong. Rumah-rumah penduduk khas kampung yang padat bersanding dengan pembanguna masa kini seperti sekolah internasional, supermaket dan mall.
Tetapi meskipun kawasan ini tergerus oleh pembangunan zaman, tetap jejak peninggalan warisan budaya tak boleh hilang. Yaitu kain batik.
Pasti banyak diantara teman-teman bertanya-tanya, "Emang betawi ada batiknya? Yang mana sih batik Betawi"? Nah pertanyaan ini wajar saja ada dalam benak setiap orang lha wong kata bu Laela selaku founder Batik Betawi Terogong bilang, seorang budayawan aja bertanya, apalagi masyarakat umum.
Nah berangkat dari inilah ibu Laela bertekad untuk kembali menghidupkan membatik ditempatnya dengan melibatkan keluarga dan juga masyarakat sekitar.
Ibu Laela founder dari Batik Betawi Terogong siang itu menyambut hangat kami para blogger yang datang untuk belajar membatik dan juga mengenal secara dekat bagaimana batik Betawi Terogong ini dibuat.
Batik Betawi Terogong lahir dari sentuhan tangan bu Laela dan keluarga sebagai penerus generasi sebelumnya. Dimana dulu pengrajin batik Terogong adalah buruh tani dan kebun yang menyambi membatik.