Lihat ke Halaman Asli

gita siwi

Blogger Lifestyle

Nusantara Sehat, Pemerataan Kesehatan yang Belum Rata

Diperbarui: 24 Juli 2016   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drg.Usman Sumantri M.Sc, Menkes Nila Moeloek dan Moderator Maman Suherman

Saat ini populasi dokter di Indonesia 1.2500  yang artinya 1 orang dokter melayani sedikitnya 2500 pasien. Dari angka tersebut 157 orang ada di Jakarta yang melayani sekitar 500 orang.  Yang perbandingannya sangat jauh berbeda di banding dengan di daerah , dimana 1 orang dokter harus melayani lebih dari 10.000 orang.

Nusantara Sehat merupakan salah satu program Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) yang idenya diprakarsai oleh  Menteri Kesehatan Nila Moeloek. Nusantara sehat memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas di daerah terpencil,tertinggal,perbatasan dan kepulauan ( DTPK ) Dimana pada tahun 2015 lalu telah ditempatkan 120 tim kesehatan yang terdiri dari dokter,dokter gigi,perawat,bidan,tenaga ahli gizi,tenaga kesehatan lingkungan,farmasi di 120 puskesmas di DTPK.

Nusantara Sehat digulirkan sebagai alternatif menggantikan tenaga dokter PTT ( pegawai tidak tetap ). Tim Medis Nusantara sehat sebelum diberangkatkan mereka diberikan training dan pelatihan selama 5 minggu. Pelatihan meliputi pelatihan bela negara dan semi militer. Karena Nusantara Sehat ditempatkan dipukesmas yang berada diperbatasan lain,maka selain belajar memperkuat kemampuan medis,mereka juga diajarkan saat berada di medan perang.

Menurut Drg. Usman Sumantri M.Sc. Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan dalam diskusi publik Nusantara Sehat : Karier dokter dan dokter gigi di Era JKN selasa lalu," Mengapa Nusantara Sehat masi memiliki kelemahan, dimana tenaga medis dokter dan dokter gigi masih kekurangan peminat sehingga di beberapa daerah tim yang bekerja ada yang tidak disertai dokter atau dokter gigi"?

"Kenapa mesti didaerah kalau di Jakarta masih banyak pundi-pundi yang bisa didapat" kata dokter berkaca mata ini didepan peserta diskusi yang terdiri dari  Media,blogger,tenaga medis,mahasiswa-mahasiswa kedokteran dan lain-lain.

Dalam diskusi ini dr. Mari S Purba berbagi pengalaman suka dan duka selama 2 tahun dinas di distrik Minati kabupaten Boven Digul. Dokter muda yang memutuskan bergabung di tim Nusantara Sehat ini sebelumnya adalah tenaga medis disalah satu rumah sakit swasta di Medan..

Ada juga dr. Firman Budi yang bertugas di Distrik Iwur kabupaten Bintang . Dalam penugasannya  sempat mengalami penyakit Malaria.

Bagaimana karier dokter yang tergabung dalam peserta Tim Nusantara Sehat Selanjutnya? Karena beasiswa yang diberikan oleh Kemenkes kabarnya  tidak terlalu berarti,karena peserta Nusantara Sehat tidak secara  otomatis dapat langsung diterima untuk melanjutkan jadi dokter spesialis. Masih seperti dokter-dokter lain mereka harus menjalani test dan harus lulus test agar dapat melanjutkan jenjang pendidikan.

Semoga adanya MOU antar Kemenkes dengan Dirjen Ristek Dikti dapat menyelesaikan tugas dan memberi kemudahan bagi tim medis peserta Nusantara Sehat.

Semoga Nusantara Sehat juga menjadi rangsangan bagi para dokter untuk mau terlibat dan terjun langsung ke beberapa daerah yang memang banyak membutuhkan tenaga kesehatan sekaligus menutup kekosongan tenaga kesehatan khususnya didaerah terpencil Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline