Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Di salah satu bagian perairan sungai musi terdapat Pulau yang bernama Pulau Salah Nama.
Pulau Salah Nama merupakan sumber daya air yang mempunyai nilai yang sangat penting ditinjau dari fungsi ekologi, hidrologi, serta fungsi ekonomi. Pulau Salah Nama sebagai kawasan objek wisata yang ada di provinsi Sumatera Selatan yang sangat berpotensi pada pengembangan kepariwisataan Sumatera Selatan. Fungsi lain Pulau Salah Nama sebagai habitat berbagai jenis organisme air, sebagai sumber air bagi masyarakat sekitarnya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan mba puspita sebagai salah satu anggota organisasi kemasyarakatan di sana , beliau mengatakan bahwa Sebagian besar warga pulau salah nama bekerja sebagai nelayan dan petani. Di Pulau Salah Nama sangat berpotensi pada perairannya untuk menjadi tempat budidaya ikan menggunakan keramba jaring apung, dengan berbagai keuntungan untuk warga di Pulau Salah Nama dalam hal perekonomian.
Maka dari itu tim organisasi kemasyarakatan bersama mitra di pulau salah nama membuat program pembudidayaan ikan lele menggunakan keramba jaring apung dengan memanfaatkan perairan sungai musi yang berlokasi dekat Pulau Salah Nama akan menghasilkan lele yang berkualitas dan bersih karena air sungai mengalir tiap detiknya.
Tujuan diadakan program ini untuk membuat peluang wirausaha baru bagi masyarakat khususnya di Pulau Salah Nama, selain itu untuk memanfaatkan sumber daya alam yang kurang dimanfaatkan, yaitu perairan sungai Musi di sekitar Pulau Salah Nama.
Perairan sungai Musi merupakan salah satu habitat ikan air tawar, dari sekian banyak jenis ikan air tawar yang hidup di sungai dipilihlah ikan lele, karna Ikan lele merupakan ikan yang kaya akan vitamin yaitu itamin D, B12, B1 dan kolin yang tinggi. Ikan lele yang dikenal sebagai ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan persentase kematian yang lebih kecil dibanding ikan air tawar lainnya.
Menurut penjelasan mba puspita para warga terlihat tertarik dan merasa sangat terinspirasi ketika diadakan program budidaya ikan ini karna dengan memanfaatkan sungai musi warga tidak perlu repot repot untuk mengganti air dan menghemat pengeluaran dalam pemeliharaan budidaya ikan ini.
Kegiatan pembudidayaan ikan lele menggunakan keramba jaring apung ini termasuk kedalam program bina lingkungan dimana, program bina lingkungan ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi lingkungan yang ada dilingkungan sekitar serta meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan sehingga bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H