[caption id="attachment_348215" align="aligncenter" width="600" caption="dokumen Pribadi"][/caption]
Minggu kedua Bulan Ramadhan, kurencanakan ber-I'tikaf di Masjid. Pengertian I'tikaf yang sederhana dalam pengertian bahasa berarti berdiam diri yakni tetap di atas sesuatu. Sedangkan dalam pengertian syari'ah agama, I'tikaf berarti berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang disunahkan untuk dikerjakan di setiap waktu dan diutamakan pada bulan suci Ramadhan, dan lebih dikhususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan datangnya Lailatul Qadr.
[caption id="attachment_348207" align="aligncenter" width="282" caption="Jamaah wanita yang cuma sebaris saja."]
[/caption]
Si dia malam itu harus bekerja shift malam jadi kupikir bagus juga ku berdiam di masjid sambil beribadah, tidak ada yang merasa ditinggalkan. Karena si kecil tidak ada yang menjaga di rumah akhirnya ku ajak serta juga. " Boleh bawa Tablet nggak Ma?" katanya...
" Bawa saja Tabletmu sebagai pengusir bosan kalau Mama sembahyang, sekalian bawa bantal dan selimut ya?" kataku sambil menyiapkan tas besar.
Tidak lupa kumasukkan botol mineral dan roti manis ke tas itu, walaupun kutahu di masjid banyak makanan berlimpah untuk berbuka dan sahur nanti. Tapi Tak apalah untuk jaga-jaga kalau perut tak mau menerima masakan mereka, yang penting ku sudah membawa makanan cadangan.
Kupikir tidak ada salahnya berdiam di Masjid dari jam 9 malam, karena kita berbuka sekitar jam 9.30 malam, kemudian dilanjutkan Shalat Tharawih sekitar jam 10.30 malam. Itu rencana awalnya. Ternyata ku sudah sampai di Masjid jam 8.30 malam, si dia mengantarkan kita sebelum ke tempat kerjaan, ya sudah tidak apa-apa dari pada naik Tram agak repot .
[caption id="attachment_348208" align="aligncenter" width="329" caption="Nasi Briyani dan Kari ayam"]
[/caption]
Kulihat di depan Masjid kecil itu ada dua orang laki-laki yang berdiri disana, pintu Masjid terkunci, dua orang tersebut menggoyang-goyangkan handel pintu sambil sesekali celingukan kesana kemari mencari kunci. Si kecil menyelutuk, "mungkin kuncinya ada di bawah keset atau di bawah pot bunga seperti cerita di buku!"
Kita tertawa bersama, mereka juga jamaah sepertiku yang ingin beribadah. Duh kok terkunci batinku, akhirnya kita duduk di pagar didepan Masjid. Bagaimana kalau orang mau Sembahyang kalau pintu Masjid terkunci? Apa dibukanya kalau pas Adzan saja kemudian di kunci kembali? pikirku.