Menunggumu Di Tebing Pantai
By: Gita Nur Febriani
Ombak riuh menjatuhkan diri ke pelukan kekasih. Sinar purnama nampak sempurna menerpa laut biru. Dengan gaun berwarna putih aku menunggumu di tebing pantai. Para petugas berseragam rapi menghampiri dan menyuruhku turun agar tidak terjatuh lalu mati di gulung ombak, seperti gadis cantik tiga bulan lalu. Ah mengapa kamu belum juga datang?
Lima jam aku menunggumu, namun kamu tak kunjung datang apa kamu lupa bahwa kita akan bertemu. Rasanya sangat menyakitkan kamu berkata akan datang namun nyatanya itu hanyalah omong kosong.
Langit tidak pernah tahu cara mencintai laut, ia hanya ingin menjadi yang paling lapang, menyuluhkan biru pada setiap denyut cuaca. Begitu awan-awan berarak, adalah rindu langit-laut; seringkali menyimpan puing puing rahasia paling diam- yang hanya di pahami semesta cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H