Lihat ke Halaman Asli

Gita Kurniatun

mahasiswa universitas jendral soedirman

Gerakan Membangun Green Lifestyle bagi Kaum Muda

Diperbarui: 2 Juli 2024   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.shutterstock.com

Green lifestyle merupakan sebuah pola kehidupan yang seharusnya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita sejak lama. Dalam hal ini menekankan arti kepedulian kita terhadap kelestarian bumi yang kita tinggali saat ini. Dalam penerapannya, bumi tidak lagi dipandang sebagai sumber daya yang dapat kita eksploitasi seenaknya, melainkan sebagai sebuah mitra yang harus kita jaga dan hormati dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan menerapkan green lifestyle, kita berupaya menyelaraskan kebutuhan hidup manusia dengan keberlangsungan alam, menciptakan hubungan saling menguntungkan antara manusia dan lingkungannya.  Untuk memulai menerapkan hidup dengan green lifestyle, kita tidak harus melakukan perubahan besar-besaran terhadap pola kehidupan kita sehari-hari, tetapi kita bisa memulai dengan hal-hal kecil yang biasa kita lakukan sehari hari. Dengan mengubah kebiasaan sederhana secara bertahap, kita bisa berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan tanpa merasa terbebani dengan perubahan yang dilakukan terlalu drastis.
Generasi muda saat ini cenderung kurang memperhatikan isu pemanasan global. Kebanyakan dari mereka masih belum sepenuhnya menyadari betapa serius dan berkelanjutan dampak dari fenomena ini. Faktanya, partisipasi aktif generasi muda dalam memerangi pemanasan global sangat penting untuk menjamin akan masa depan mereka. Terdapat langkah sederhana, namun  ini yang paling efektif yang dapat dilakukan oleh generasi muda yaitu dengan menerapkan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan atau bisa dikenal dengan green lifestyle. Mengapa harus memilih menerapkan green lifestyle? Karena dengan pendekatan ini merupakan sebuah cara yang relatif sederhana untuk dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan menjalani green lifestyle ini, generasi muda tidak hanya berkontribusi terhadap pelestarian alam saja, tetapi dapat mengembangkan akan kesadaran dan kebiasaan yang bermanfaat untuk berkelanjutan. Perubahan kecil dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi konsumsi plastik dan menghemat energi, itu adalah salah satu langkah hal kecil yang dapat memberikan dampak positif yang berpengaruh besar terhadap upaya dalam memerangi pemanasan global.
Lingkungan sekitar mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku green lifestyle bagi generasi muda. Kebiasaan positif alam lebih mudah dikembangkan ketika kita dikelilingi orang banyak yang mana peduli akan lingkungan. Remaja yang tinggal di rumah berwawasan lingkungan cenderung menerapkan kebiasaan sederhana namun efektif, misalnya dengan mematikan lampu bila tidak digunakan atau menggunakan listrik dan air secara bijak serta mengurangi penggunaan sampah plastik. Di lingkungan sekolah, sikap positif terhadap lingkungan seringkali menyebar dengan interaksi teman sebaya. Mereka akan lebih termotivasi untuk membawa botol minum isi ulang atau bekal dari rumah jika teman-teman mereka melakukan hal yang sama. Dengan hal tersebut, menunjukan bahwa generasi muda sangat peka terhadap norma-norma sosial. Mereka lebih cenderung mempertimbangkan pendapat orang lain tentang dirinya. Namun, ada saja yang menjadi hambatan dalam penerapan green lifestyle ini karena kurangnya akan pemahaman. Misalnya, ada seorang pemuda yang dihentikan karena tetangganya mengatakan bahwa "sayang kalau kepanasan, apalagi kulitmu putih begitu" ada juga yang mengatakan "pelit" karena memilih berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor. Dengan komentar-komentar seperti itu mencerminkan kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya menerapkan perilaku  green lifestyle. (koran.tempo, 2023)
Peran media sosial dan teknologi penting dalam mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan atau green lifestyle. Kemunculan perilaku green lifestyle tersebut membentuk suatu citra baru yang mencerminkan jati diri individu. Dalam hal ini tidak hanya terbatas pada penggunaan tas kain dan botol minum isi ulang, tetapi juga merambah dalam dunia fashion sehari-hari. Banyak generasi muda yang mulai beralih ke pakaian bekas berkualitas tinggi yang dijual di toko barang bekas. Pilihan ini tidak hanya ekonomis, tetapi juga membantu melindungi lingkungan. Kecenderungan generasi muda untuk menerapkan perilaku green lifestyle bukanlah suatu hal kebetulan dan bukan juga karena mereka lebih menyukai perilaku ramah lingkungan. Dengan hal ini justru dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendorong generasi muda untuk menerapkan perilaku green lifestyle. Akan tetapi, terdapat dua kemungkinan yang harus dipertimbangkan. Di sisi lain, sebagai bentuk konsumsi modern yang mana sebagai generasi muda mungkin hanya sekedar mengikuti trend yang sedang populer saat itu. Namun di sisi lain, tidak menutup kemungkinan banyak generasi muda yang justru ingin melakukan perubahan dengan menerapkan perilaku green lifestyle yang berkelanjutan dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan untuk masa depan. Dengan demikian, menunjukan bahwa semakin besarnya kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, meski motivasi di baliknya mungkin berbeda.
Sinergi antara generasi muda, pemerintah, dan dunia usaha melahirkan inovasi-inovasi yang menarik dalam perlindungan lingkungan. Contoh nyatanya adalah salah satu langkah dari Unilever yang memperkenalkan label "Easy Green" pada produknya. Ide ini bertujuan untuk memudahkan pembeli dalam memilih produk yang lebih ramah lingkungan karena belanja online telah menjadi gaya hidup baru. Sebagai langkah awal, Unilever akan secara khusus menerapkan label "Easy Green" pada produk perawatan rumah tangga. Implementasi ini akan diluncurkan melalui official store Unilever pada platform LazMall di enak negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Adanya kemitraan ini merupakan sebagai langkah awal yang nyata dalam menyebarkan kesadaran lingkungan kepada masyarakat yang lebih luas dengan mendorong konsumen untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalah lingkungan melalui aktivitas sehari-hari seperti berbelanja. Inisiatif tersebut sejalan dengan prinsip perilaku green lifestyle. Label Easy Green mendorong konsumen untuk memilih produk dengan lebih hati-hati serta mempertimbangkan dampak lingkungan dari produk yang mereka beli. Dalam hal ini menjadi pintu masuk bagi masyarakat, khususnya generasi muda untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan di kehidupan sehari-hari. Misalnya, para generasi muda lebih mudah terbiasa dan sadar untuk memilih produk ramah lingkungan, mereka menjadi lebih paham untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mungkin beralih ke metode transportasi yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, langkah sederhana seperti produk berlabel "Easy Green" dapat mempercepat adanya perubahan perilaku secara luas menuju gaya hidup lebih berkelanjutan. Penting bagi generasi muda untuk memahami bahwa setiap keputusan konsumsi mempunyai dampak terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan label Easy Green dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih cerdas dan ramah lingkungan. Pada akhirnya, gerakan green lifestyle diharapkan dapat menjadi akar kuat di masyarakat khususnya bagi generasi muda yang bisa menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa meningkatkan gerakan green lifestyle di kalangan generasi muda bukanlah hal yang bisa dilakukan hanya sekali jadi. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan adanya kerjasama dari berbagai pemangku kepentingan. Seperti, kekuatan media sosial, dukungan dari perusahaan swasta misalnya pada program Easy Green Unilever serta kerjasama pemerintah dan juga masyarakat yang kemungkinan besar menjadi salah satu pendorong utama dalam gerakan ini.

sumber: 

Karlita, N., & Karlita, N. (2022, April 26). Easy Green, Kolaborasi Unilever dan Lazada Ajak Konsumen Ikut Peduli Lingkungan. Cobisnis. https://cobisnis.com/easy-green-kolaborasi-unilever-dan-lazada-ajak-konsumen-ikut-peduli-lingkungan/

Kelompok 7 - Peran Kaum Muda Dalam Green Lifestyle. (n.d.). SCRIBD. https://id.scribd.com/document/476071241/Kelompok-7-Peran-Kaum-Muda-Dalam-Green-Lifestyle

Moridu, I., Purwanti, A., Melinda, M., Sidik, R. F., & Asfahani, A. (2023). EDUKASI KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM KOMUNITAS HIJAU UNTUK MENGINSPIRASI AKSI BERSAMA. journal.universitaspahlawan.ac.id. https://doi.org/10.31004/cdj.v4i4.18699

Peran Media Sosial, Ulasan Daring, dan Kepedulian Lingkungan pada Perilaku Pembelian Green Product. (n.d.). AT – TADBIR JURNAL ILMIAH MANAJEMEN, 7. https://doi.org/10.31602/atd.v7i1.9217

Plc, U. (2024, April 10). Unilever dan Lazada Perkenalkan “Easy Green” di  Hari Bumi 2022. Unilever. https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2022/unilever-dan-lazada-perkenalkan-easy-green-di-hari-bumi-2022/

Puspitasari, T. (2024, June 17). Dapatkah anak muda menjalani green Lifestyle? Mengapa? halaman 1 - Kompasiana.com. KOMPASIANA. https://www.kompasiana.com/21-tiarapuspitasari6510/667030c5ed64153fd03d83f2/dapatkah-anak-muda-dapat-menjalani-green-lifestyle-mengapa

Tampilan Analisis Fenomena Tren Green Lifestyle pada Mahasiswa Universitas Bangka Belitung. (n.d.). https://jurnal.studiinovasi.id/jsi/article/view/22/16

Tempo. (2023, October 23). Generasi Z abai isu lingkungan. Tempo. https://koran.tempo.co/read/lingkungan/485164/generasi-z-abai-isu-lingkungan

Universitas Negeri Malang. Program Studi Pendidikan Ekonomi. (2019). Analisis green lifestyles berbasis pendidikan ekonomi lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat Desa Wisata Gucialit / Galuh Windang Nuraulia | UPT Perpustakaan UM. UPT Perpustakaan UM. http://mulok.lib.um.ac.id/index.php?p=show_detail&id=97711




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline