Pandemi Covid-19 di Indonesia masih terus berlanjut hingga saat ini. Pemerintah terus berupaya dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan terkait adanya Pandemi Covid-19 termasuk salah satunya kebijakan pemerintah di bidang Pendidikan. Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan bahwa kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam rangka memutus rantai penyebaran Virus Covid-19.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini sudah mulai diterapkan pada tahun 2020 seiring dengan terus meningkatkan penyebaran virus tersebut. Namun, adanya beberapa kesulitan yang ditemui oleh siswa terkhusus siswa dengan jenjang pendidikan SD masih menjadi suatu tantangan besar dalam bidang pendidikan Indonesia saat ini. Pembelajaran Jarak Jauh atau lebih dikenal dengan istilah daring (dalam jaringan) ini terus menemukan inovasi-inovasi baru, salah satunya yaitu guru melakukan metode blended-learning yang mana pembelajaran dilakukan dengan 2 macam yaitu daring-luring.
Blended-learning tersebut cukup efektif terutama bagi siswa dalam jenjang pendidikan rendah yaitu sekolah dasar. Pada saat pembelajaran daring dimanfaatkan oleh guru kelas untuk memberi beberapa tugas berupa latihan soal maupun membuat suatu karya, sedangkan dalam pembelajaran luring dilakukan kegiatan belajar tatap muka dengan kelompok terbatas. Kegiatan pembelajaran luring ini maksimal diikuti oleh 10 siswa dan 1 orang guru, selama kegiatan pembelajaran luring tersebut guru akan membimbing siswa untuk melakukan kegiatan belajar disesuaikan dengan buku yang tersedia.
Selama libur kenaikan kelas, siswa SDN Bencoy yang berada di tempat tinggal berdekatan diajak untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara terbatas. Kegiatan pendampingan siswa dalam kelompok terbatas ini dilakukan di beberapa rumah warga yang bersedia untuk dijadikan tempat belajar bersama dengan anak-anak. Beberapa kegiatan belajar yang dilakukan diantarannya melakukan kegiatan membaca bersama, berlatih menghitung dan bernyanyi bersama juga bermain bersama.
Kelompok belajar terbatas ini cukup disambut dengan antusias oleh siswa, dimana siswa dapat melakukan interaksi langsung bersama dengan temannya dan juga dapat merefleksikannya melalui bermain bersama. Pembelajaran mengacu kepada buku tematik yang tentunya disesuaikan dengan jenjang kelas siswa. Beberapa diantaranya siswa kurang mendapat bimbingan belajar dari orangtua maupun keluarganya dikarenakan orangtua beberapa bekerja sebagai buruh di pabrik dan lainnya bekerja serabutan. Bagi siswa yang orangtuanya bekerja terkadang cukup kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya.
Pengerjaan dengan waktu yang terbatas bahkan terkadang siswa mendapat tekanan dari orangtua dalam mengerjakan tugas sehingga, siswa merasa belajar dibawah tekanan itu tidak cukup membuat mereka serius mengikuti pembelajaran daring. Harapan siswa yaitu semoga pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan mereka dapat segera kembali melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah. Kegaitan pembelajaran di sekolah membuat mereka dapat berinteraksi dengan teman-teman, bermain bersama, dapat menceritakan banyak hal bersama teman-temannya dan dapat dengan nyaman mengikuti pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H