Lihat ke Halaman Asli

Gita Febby

Mahasiswa

Teori Pendidikan

Diperbarui: 15 November 2022   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan salah satu indikator utama pembangunan dan kualitas sumber daya manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan.
Dari segi etimologis, pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogike”. Ini adalah kata majemuk yang terdiri dari kata “pais” yang berarti “anak” dan kata “ago” yang berarti “aku membimbing”. Jadi paedagogike berarti aku membimbing anak. Orang yang pekerjaan membimbing anak dengan maksud membawanya ke tempat belajar, dalam bahasa Yunani disebut ”paedagogos” (Soedomo A. Hadi, 2008: 17). Jadi pendidikan adalah usaha untuk membimbing anak.
TEORI-TEORI BELAJAR
Secara umum, terdapat empat macam teori belajar yang sudah dikenal, yakni: 
a. Teori Belajar Deskriptif dan Perspektif
Belajar perspektif adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal. Teori perspektif memiliki goal oriented. Maksudnya adalah bahwa teori pembelajaran perspektif dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Kelebihan teori belajar perspektif adalah lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas. Kekurangan teori belajar perspektif adalah membutuhkan waktu cukup lama.
Sedangkan teori belajar bersifat deskritif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori deskriptif adalah goal free. Teori belajar deskriptif dimaksudkan untuk memberikan hasil. Kelebihan teori deskriptif adalah lebih terkonsep sehingga siswa lebih memahami materi yang akan disampaikan. Kekurangan teori belajar deskriptif, kurang memperhatikan sisi psikologis siswa dalam mendalami suatu materi.
b. Teori Belajar Behavioristik
Perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Menurut teori ini hal yang paling penting adalah input (masukan) yang berupa stimulus dan output (keluaran) yang berupa respon. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respon. Oleh sebab itu, apa saja yang diberikan guru (stimulus) dan apa yang dihasilkan siswa (respon), semuanya harus dapat diamati dan diukur. Teori ini lebih mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal yang penting untuk melihat terjadinya perubahan tungkah laku tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline