Lihat ke Halaman Asli

600 Anak Tangga demi Mengejar Sunrise di Galunggung

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dini hari, Tasikmalaya.

Bintang bertaburan di sebuah surau kecil di kampung yang entah aku tak tahu ada dimana. Aku hanya tahu tujuan kami adalah Gunung Galunggung.

Udara sama sekali tidak dingin, mendekati sejuk pun tidak. Tapi turun dari mobil ber AC yang membuat kami menggigil semalaman dan mendapatkan pemandangan langit yang indah...sama sekali adalah hal yang baik.

"Biasanya orang pada dateng siang, ini kenapa pagi2??", sergah supir kami yang bernama Boi itu.

Kepalanya yang botak terus2an ia lap padahal tak sebulir keringat pun tegelincir.

"Kan mau lihat sunrise pak...lagian adem kali kalau pagi2, kalau siang panass", kataku yang duduk di sebelahnya.

Untuk mencapai kawah gunung Galunggung, 600 anak tangga harus dilewati.

Lelah?? Ah...tak seberapa jika kau menengok ke belakang :)

Bukit berbukit nan hijau, kumpulan kecil rumah2 penduduk, sungai yang berkelak kelok dan di belakangmu...menanti Galunggung. Gunung yang meletus pada tahun 1982 ini merupakan salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi warga Tasik dan sekitarnya.

Sayangnya, sekarang ini, gunung itu pula satu2nya gunung yang memiliki banyak warung di bibir kawah yang pernah aku tahu.

Bayangkan saja jejeran warung yang menjual mi, teh, gorengan, dll di atas gunung. Bagi pendaki, mungkin bisa jadi oase, namun yang bukan seperti pasar malam begini! Secara pribadi aku benci. Mereka akan mengotori alam dengan sampah makanan-makanan yang dibeli dan merusak keindahan alam dengan membuat jejeran warung-warung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline