Tolobalango, Jadi Materi Pembuka Pada Pelatihan Adat Istiadat yang Diikuti Anak Didik LPKA Gorontalo

Gorontalo -- Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Gorontalo memberikan pembinaan kepribadian kepada anak didik pemasyarakatan dengan tema "Mewujudkan Andikpas Yang Berbudaya dan Beradat Melalui Pelatihan Adat Istiadat Gorontalo (Pernikahan)" yang telah dibuka secara resmi oleh Kepala LPKA pada Selasa kemarin (21/6).

dokpri

Dan pada hari ini merupakan pemberian materi pertama oleh Pemateri dari Lembaga Adat Kabupaten Gorontalo yang berlangsung di Aula LPKA dan diikuti oleh seluruh anak didik.

dokpri

Yunus Hako salah satu pemateri menjelaskan bahwa "Tolobalango (Peminangan) merupakan penyampaian maksud acara resmi yang dihadiri oleh para pemangku adat, pembesar negeri dan keluarga melalui juru bicara pihak keluarga pengantin Putra (Luntu Dulungo Layi'o) dan juru bicara utusan pihak keluarga Pengantin Putri (Luntu Dulungo Wulato) untuk melakukan pelamaran".

"Budaya ini diwajibkan bagi masyarakat Gorontalo dan kelengkapan atau persiapan tolobalango itu menjadi adat atau tradisi masyarakat Gorontalo secara turun temurun sebagai bagian dari prosesi adat kebesaran pernikahan Gorontalo", jelas yunus.

Pada pelatihan kali ini seperti yang dikatakan pemateri bahwa hal yang paling utama terlihat dalam acara motolobalango ini adalah permainan kata dan bahasa yang dilakukan oleh pemangku adat kedua belah pihak yang dalam hal ini dikenal dengan istilah luntu dulungo layi'o (utusan yang naik atau datang) dari pihak lelaki dan luntu dulunga wolato (utusan yang menunggu). Dan kali ini dialog dan ketrampilan bicara diperankan oleh utusan kedua belah pihak itu dalam hal ini diperankan langsung oleh anak didik.

Kepala LPKA melihat kemampuan anak didik dalam memerankan peran tersebut, beliau mengatakan bahwa "Saya sangat mengapresiasi keseriusan anak didik yang dengan sungguh sungguh mengikuti pelatihan ini". (Humas LPKA Gtlo, Juni 2022)

LPKA Kelas II Kanwil Kemenkumham Gorontalo
Heni Susila Wardoyo