Peran adalah kemampuan yang diharapkan dan dimiliki oleh individu yang memiliki posisi di masyarakat. Peran merupakan komponen dinamis dari posisi atau kedudukan, seperti yang disebutkan sebelumnya. Selain itu, peran merupakan posisi tertentu dalam kelompok yang diatur oleh aturan dan harapan. Peran mengatur perilaku dan menyebabkan seseorang pada tingkat tertentu yang dapat meramalkan perilaku orang lain sehingga orang yang terlibat dapat menyesuaikan perilakunya dengan kelompoknya.
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang memiliki dua lingkungan: lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Peran tersebut adalah tempat di mana dia berinteraksi dengan orang-orang di luar keluarganya. Seseorang dibesarkan dan berinteraksi dalam dua lingkungan sosial: lingkungan orang dewasa, seperti orang tua dan guru, dan lingkungan sebaya, seperti bermain dengan teman sebaya.
Teman sebaya didefinisikan sebagai orang yang memiliki usia atau tingkat perkembangan yang sama atau hampir sama. Teman sebaya dalam konteks anak-anak adalah anak-anak yang sebaya atau sekelas mereka. Teman sebaya memiliki pengalaman hidup yang sebanding karena mereka berada di tahap yang sama dari kehidupan. Interaksi dengan teman sebaya memainkan peran penting dalam perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak-anak.
Peran teman sebaya dalam kehidupan dapat memberikan dampak positif atau negatif tergantung bagaimana individu menyikapinya (Dwi Kurnia et al., 2023). Hal ini dikarenakan kita banyak menghabiskan waktu bersama rekan-rekan kita. Tentu saja dengan melibatkan orang-orang yang berpikiran sama dalam pengembangan diri akan memudahkan dalam berbagi pengalaman dan pengalaman terkait kehidupan. Hubungan persahabatan berperan penting dalam interaksi teman sebaya karena melibatkan emosi, penerimaan, keintiman, dan toleransi.
Peran teman sebaya mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan kepribadian anak. Berikut beberapa cara teman sebaya dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.
- Mengembangkan Keterampilan Sosial: Melalui interaksi dengan teman sebaya, anak belajar berkomunikasi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang penting untuk berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai situasi.
- Pembentukan Identitas: Anak sering kali mencari jati dirinya dalam hubungannya dengan teman sebayanya. Melalui pengaruh teman sebaya, mereka dapat menemukan minat, nilai, dan preferensi mereka sendiri. Menerima dan Memberikan Dukungan Teman sebaya dapat menjadi sumber dukungan emosional bagi anak. Anda akan merasa diterima dan didukung oleh teman-teman Anda, yang akan meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri Anda.
- Pengaruh Terhadap Perilaku: Anak cenderung meniru perilaku temannya. Jika Anda memiliki teman yang berperilaku positif, kemungkinan besar Anda akan mengadopsi perilaku tersebut. Namun hal ini juga berlaku sebaliknya, dimana anak dapat terpengaruh oleh perilaku negatif teman sebayanya.
- Mengembangkan kemandirian: Melalui interaksi dengan teman sebaya, anak dapat memperluas lingkaran sosialnya di luar keluarga. Hal ini membantu anak mengembangkan kemandirian dan kemampuan membuat keputusan sendiri.
- Resolusi Konflik: Melalui interaksi dengan teman sebaya, anak-anak belajar menyelesaikan konflik dan menghadapi situasi sulit secara konstruktif. Ini adalah bagian penting dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
- Pengaruh terhadap norma-norma sosial: Teman sebaya juga berfungsi untuk membentuk norma-norma sosial dan budaya dalam suatu kelompok.
Teman sebaya memegang peranan penting dalam proses perkembangan sosial anak (Budikuncoroningsih, 2017). Menurut Yusuf (2010), peran tersebut adalah untuk berinteraksi dengan orang lain, mengatur perilaku sosial, mengembangkan keterampilan dan minat sesuai usia, serta memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran dan masalah. Melalui teman sebaya, individu dapat mengembangkan keterampilan sosial, membangun hubungan, dan menemukan identitas dirinya dalam kelompok teman sebaya. Dalam proses perkembangan sosial anak, teman sebaya juga berperan sebagi teman, rangsangan, sumber dukungan fisik, sumber dukungan ego, fungsi perbandingan sosial, dan fungsi keterikatan. Pengaruh kelompok sebaya sangat kuat karena generasi muda lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan berada dalam kelompok bersama teman sebayanya. Oleh karena itu, pengaruh teman sebaya terhadap sikap, bahasa, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dibandingkan pengaruh keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H