Lihat ke Halaman Asli

Gisella Jayata

Gisella Jayata 12 IPA 2

Fenomena Nge-gym, Apakah Berbahaya Bagi Anak Muda?

Diperbarui: 12 Februari 2023   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini fenomena gym sedang marak-maraknya di kalangan anak muda. Akibat dari perkembangan media sosial menyebabkan banyak anak-anak muda mengimpikan tubuh ideal karena terinspirasi dari konten-konten yang tersebar di dalamnya. Maka dari itu generasi muda berlomba-lomba untuk mendapatkan tubuh idealnya dengan ngegym. Selain karena media sosial, para remaja sedang berada di masa peralihan yang membuat mereka ingin mencoba sesuatu yang baru guna membuat dirinya menjadi lebih baik dihadapan orang-orang pada lingkungan sekitarnya. Mereka juga akan lebih percaya diri ketika mereka mempunyai tubuh yang ideal karena body image merupakan suatu hal yang penting bagi mereka.

Namun dibalik itu ada pendapat bahwa aktivitas gym berbahaya untuk generasi muda. Ada yang mengatakan bahwa pertumbuhan dari setiap orang akan melambat jika melakukan latihan beban setiap hari sehingga seseorang akan terlihat pendek namun tetap kekar dan berotot. Hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang relatif karena efek itu akan terjadi jika melakukan latihan gym dengan cara yang salah. Pertumbuhan pada remaja terjadi pada tulang pelat epifis yang biasa disebut sebagai pelat pertumbuhan. Berdasarkan penelitian dalam Journal of Clinical Medicine Research menemukan bukti bahwa latihan angkat beban justru berdampak positif pada perkembangan pertumbuhan pelat epifis.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari aktivitas gym setiap orang harus memiliki tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya tujuan orang ngegym adalah untuk memperkuat otot-otot dan meningkatkan ketahanan fisiknya. Dengan mengetahui tujuan dari gym maka saat menjalaninya seseorang akan lebih konsisten. Tak hanya itu, ngegym juga harus dibarengi dengan pola makan yang bergizi seimbang, teratur, dan sehat. Jangan sampai saat menjalankan proses ngegym seperti olahraga angkat beban seseorang malah meninggalkan makanan yang berkalori. Hanya fokus pada makanan yang berprotein saja dan suplemen untuk pembentukan otot. Padahal saat ngegym tubuh memerlukan kalori untuk dibakar menjadi energi.

Berikut adalah manfaat-manfaat yang didapat dari ngegym:


1. Meningkatkan kemampuan otak, rutin berolahraga mampu memperlambat kematian sel-sel otak.

2. Meredakan stres, sering berolahraga dipercaya dapat meregangkan sejumlah otot-otot di tubuh. Sehingga membuat otak dan tubuh terasa lebih segar dan dapat memproduksi hormon endorfin yang membuat bahagia.

3. Meningkatkan energi, dengan melakukan olahraga gym detak jantung seseorang pasti akan meningkat. Dengan begitu, akan membawa aliran darah yang turut mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan otot. Hal itu akan membuat sirkulasi darah ikut meningkat dan memberikan lebih banyak oksigen ke otak, yang pada akhirnya akan meningkatkan energi.

4. Menguatkan jantung, rutin mengikuti latihan di tempat fitness juga mampu menguatkan jantung. Hal itu disebabkan lancarnya sistem peredaran darah sehingga kuat memompa darah dan bekerja lebih efektif. Ini bisa mencegah terjadinya plak pada pembuluh darah sekaligus mencegah tubuh cepat lelah saat berlatih.

5. Membuka pertemanan, berada di satu tempat baru tentu membuka jaringan sosialisasi seseorang. Tak terkecuali dengan menjadi anggota di suatu tempat fitness. Dengan begitu latihan pun akan menjadi lebih bersemangat.
 
Selain dampak-dampak positif dari ngegym, ada juga sejumlah efek samping yang dapat dialami jika terlalu sering berolahraga di pusat kebugaran.

1. Gatal: Olahraga yang berlebihan di gym dapat membuat jantung bekerja lebih cepat dan menyebabkan perluasan arteri dan kapiler. Hal ini lalu merangsang ujung-ujung saraf sehingga menimbulkan rasa gatal sebagai respon dari rangsangan tersebut.


2. Sakit di salah satu bagian tubuh: Banyak orang awam yang melakukan olahraga tanpa pemanasan terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan organ internal untuk mulai memompa banyak darah sehingga menyebabkan rasa sakit di satu sisi tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline