Gangster adalah sebutan bagi sekelompok orang yang melakukan tindakan kejahatan dan membuat kekacauan. Gangster sendiri biasanya beraksi dengan menggunakan motor secara berkelompok serta tak jarang mereka membawa senjata tajam dan melakukan aksi pembegalan. Serta para anggota Gangster ini tidak segan-segan untuk melukai bahkan menghilangkan nyawa para korbannya dengan senjata tajam yang mereka gunakan.
Akhir-akhir ini di Kota Jambi khususnya marak sekali aksi anggota kelompok Gangster yang telah membuat keresahan bagi masyarakat dan telah menimbulkan korban jiwa. Bahkan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha pernah menetapkan Kota Jambi dalam status darurat sosial. Berdasarkan kasus-kasus tersebut Polresta Jambi telah menangkap beberapa anggota geng motor ini atau sering di sebut dengan Gengster Jambi. Namun mirisnya, para pelaku Gengster ini ternya masih usia anak di bawah umur yang sebagiannya masih berstatus pelajar SMP dan SMA di Kota Jambi. Berdasarkan hasil penyelidikan, motif para remaja di bawah umur tersebut hanya untuk mencari kesenangan semata.
Usia SMP dan SMA di sebut juga sebagai usia remaja yang pada umumnya adalah proses pencarian jati diri. Salah satu bentuk dalam menemukan jati diri bagi remaja adalah komunitas sehobi atau sekedar mampu menampung keinginan dan kebahagiaan, yaitu sering disebut dengan istilah geng, baik geng dalam lingkungan sekolah maupun geng pada lingkungan tempat tinggal. Dalam proses pencarian jati diri inilah yang sering menjadi ajang coba- coba remaja yang mengarah pada hal negatif. Hal tersebut tentunya disebabkan oleh faktor mencari perhatian, lingkungan Pertemanan, game konten kekerasan, dan kurangnya muatan pelajaran agama sebagai sarana pendidikan nilai dan karakter remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H