Lihat ke Halaman Asli

Sulaiman Girivirya

Author, MindBodyCoach, Academic

Rintik Hujan Menciptakan Endorphin

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1389620807560498801

[caption id="attachment_315601" align="aligncenter" width="640" caption="Sumber: Saung Meditasi"][/caption] Menikmati rintik hujan di saung meditasi saat gebyarrrr berita di media meributkan Jakarta banjir. Terletak bersebelahan dengan kemegahan Jakarta tempat ini masih memiliki banyak pepohonan rindang. Teluk Naga, di pinggiran kota Tangerang tepatnya. Suara air hujan yang jatuh ke Bumi ini adalah BRAINWAVE ENTRAINMENT alami. Selain suara air hujan, bisa juga suara ombak laut, dan air terjun. Prinsipnya suara-suara ini akan menghantarkan kita pada titik relaksasi mental yang mendalam. Keluar dari hiruk pikuk suasana diluar diri kita. Untuk tahapan awal relaksasi mental, seperti yang telah diprogram dalam Audio CD dalam buku Main-main dengan MIND. Setelah hujan agak mereda, di saung ini, para peserta berlatih bersama dengan memfokuskan perhatian pada suara air dan suara khas hutan dimalam hari menggunakan braiwave entrainment. Audio cd ini biasanya telah di desain pada gelombang-gelombang relaksasi yang mendalam, seperti gelombang tetha. Suara-suara alami ini bisa juga dikombinasikan dengan suara lantunan Dzikir. Praktik ini membawa kedamaian dari hiruk pikuk berita kebanjiran. Bukan berarti melarikan diri dari masyarakat, namun, untuk mengistirahatkan mental agar lebih sehat secara fisik dan mental akibat hormon endorphin akibat relaksasi ini. Diperjalanan pulang, aliaran air mengalir di sungai yang tampak seperti got sepanjang jalan. Terlihat beberapa yang sedang mencuci pakaian dan beberapa mandi dipinggirnya. Ada rasa miris melihat penduduk yang mandi dan cuci baju dengan air yang tampak kotor ini. 'Tak kala kotornya, terkadang pikiran kita mengalir sederas aliaran sungai. Menurut psikologi Freud bagaimana mengganti air yang kotor ini, adalah dengan menambah sebanyak mungkin air murni kedalam aliaran air yang tercemar ini. Tentunya bukan sebuah solusi yang baik jika tetap membiarkan sebab-sebab pencemarannya. Salam InspirasiGrahanyana and Team (Cellfood, Mindtechnology, and Educational Coach) Info sms +628118200035, BB PIN 24E10C66,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline