Lihat ke Halaman Asli

Giri Luka

Kadang merasa lelah, tapi harus tetap berjalan

Saat Attitude Jadi Alasan Persib Pecat Gomez

Diperbarui: 12 Desember 2018   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mario Gomez. Foto: Tribunnews.com

SIKAP. Kata itu dijadikan alasan mendasar dan utama yang membuat Mario Gomez harus angkat kaki dari Persib Bandung. Padahal, kontrak dua musim baru dijalani setengahnya.

Gomez memang kontroversial. Setidaknya di sepak bola Indonesia. Padahal, dia baru menjalani musim pertama yang seharusnya menjadi masa pengenalan. Gomez berbeda. Dia memilih ceplas- ceplos dalam mengeluarkan komentar di hadapan awak media.

Baru memimpin latihan pertama, dia sudah mengeluh tentang lapangan. Padahal, pelatih-pelatih sebelumnya tak pernah mempersoalkannya. Kenyataannya, kualitas lapangan yang dipakai sangat jauh dibandingkan yang dia pergunakan ketika menangani Johor Darul Ta'zim. Tim Malaysia itu dia antar menjadi juara Piala AFC. JDT menjadi tim pertama Asia Tenggara yang merasakannya.

Bukan hanya lapangan, Gomez juga menuntut fasilitas lain untuk tim seperti pusat kebugaran dan mes. Manajemen hanya menjanjikan dengan mengatakan itu sebagai target jangka panjang.

Gomez juga pernah mengancam akan melaporkan Komite Disiplin PSSI ke FIFA karena menyanksi pemainnya. Momen itu terjadi ketika Supardi Nasir dilarang bermain dalam empat laga beruntun setelah dianggap menanduk wasit yang memimpin laga melawan Mitra Kukar di pekan ketiga.

Pelatih 61 tahun itu memang sering kali mengeluarkan komentar-komentar pedas. Manajemen yang paling sering menjadi sasarannya.

Setidaknya, dia dua kali berbicara akan meninggalkan Persib. Yang pertama dalam konferensi pers sebelum laga tandang melawan Bali United. Yang kedua, di hadapan wartawan menjelang menghadapi PSM di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.

Dia bahkan menegaskan tak akan melanjutkan karier di Persib jika masih ada Glenn Sugita (direktur utama) dan Teddy Tjahjono (direktur keuangan). Yang terjadi, dia kemudian mengatakan, akan bertahan jika Umuh Muchtar (manajer tim), memintanya.

Apakah Umuh kemudian memintanya bertahan? Tidak. Pria dengan kumis lebat itu bahkan membocorkan kalau manajemen sudah mencari pelatih anyar sebelum kompetisi selesai. Karena tak mungkin manajemen mengeluarkan Glenn dan Teddy hanya demi Gomez, bukan?

Bahkan, Teddy pula yang kemudian mengumumkan kalau masa depan Gomez sudah selesai pada Rabu (12/12/2018). Teddy mengatakan, attitude Gomez yang membuat manajemen melepasnya walau harus mengeluarkan kompensasi karena mantan asisten Hector Cuper itu dikontrak dua musim.

Teddy menyebut dosa terbesar Gomez adalah membuat tim tidak kondusif. Di antara dosa adalah, pria berambut perak itu menuduh beberapa pemainnya tampil dalam keadaan tersuap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline