Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

Perusahaan Sepertinya Tidak Butuh Akun Sosmed Lagi?

Diperbarui: 14 Maret 2023   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angry oleh Andrea Piacquadio/pexels.com

Banyak sekali kasus viral di medsos merembet ke hal di luar dugaan. Netizen akan gercep menyerbu perusahaan yang viral dengan review buruk di Google. Hal akan bertambah buruk jika perusahaan memiliki akun medsos. Postingan yang menyinggung netizen, menghakimi, dsb akan diserbu komentar negatif sampai dilaporkan ke platform.

Kasus-kasus berikut memberi gambaran betapa 'mengerikan' medsos bagi perusahaan. Akhir Desember 2022, manajemen OVO mengklarifikasi dugaan petingginya yang terlibat KDRT. 

Melalui postingannya, mereka memastikan pelaku kasus KDRT tak lagi bekerja di OVO. Padahal netizen sudah geram dan memberi komentar buruk ke akun OVO.

Kasus paling epic serbuan netizen pernah terjadi dengan Microsoft. Hasil Microsoft dalam Digital Civility Indez  2020 menyebutkan netizen Indonesia paling barbar se-Asia Tenggara. Dampaknya, akun Instagram Microsoft diserang komentar negatif. Bahkan sampai postingannya ditutup kolom komentar.

Namun tidak selamanya netizen benar. Kasus Dewa Kipas vs Chess.com jadi contoh memalukan. Netizen geram pada chess.com karena telah memblok Dewa Kipas alias Dadang Subur berlomba catur kembali. Mulai dari menyerbu akun chess.com dengan komentar sampai diangkat podcast dilakukan. Namun setelah dianalisis, Dewa Kipas jelas telah melakukan kecurangan.

Di satu sisi medsos menjadi platform yang sangat penting bagi perusahaan. Via medsos, perusahaan dapat membuat jaringan online. Perusahaan juga dapat mempromosikan produk atau layanan. Medsos juga meningkatkan citra, menarik pelanggan baru, dan membangun komunikasi dengan pelanggan. 

Dalam konteks analisis pasar, medsos meningkatkan pemahaman perusahaan tentang pasar dan pesaing. Perusahaan dapat melacak tren yang berkembang, opini publik, dan kebutuhan pelanggan. Analisa medsos juga membantu membuat keputusan lebih baik tentang produk atau layanan ditawarkan.

Interaktivitas dari medsos bagi perusahaan tentu bukan tanpa efek negatif. Dampak buruk medsos antara lain menurunkan produktivitas karyawan. Terutama divisi terkait pemasaran dan medsos, sering terjebak dalam aktivitas tinggi dan memakan banyak waktu di medsos. 

Seperti pada kasus-kasus di atas, serbuan netizen ke medsos mempengaruhi reputasi perusahaan. Misalnya, komentar atau posting negatif di medsos berpotensi menjerumuskan reputasi perusahaan. 

Dampak jangka pendek atau panjang, hal ini dapat berpotensi menurunkan pendapatan. Perusahaan dapat melakukan beberapa mitigasi berikut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline