Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

Seru dan Inspiratif Belajar Literasi Digital di SMAN 1 Besikama

Diperbarui: 10 Maret 2020   10:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diwakili Sekda Kabupaten Malaka Barat dan Jajarannya, Acara Seminar Literasi Digital di SMAN 1 Besikama Dibuka - Dokumentasi Panitia

Siapa bilang sebuah seminar bisa membosankan. Nyatanya, gelaran seminar Cakap Literasi Digital di SMAN 1 Besikama begitu meriah. Siswa-siswa kelas 10 dan 11 riuh dan bersemangat menjawab pertanyaan seputar dunia digital.

Seminar yang diadakan Subdit Literasi Digital Kominfo kali ini diadakan di Besikama, Malaka Barat Nusa Tenggara Timur. Pertama kali mendengar kata Malaka, saya pun mengira kabupaten ini berada di Sumatera, seperti daerah Selat Malaka. Namun, kabupaten yang masih tergolong muda ini ada di sebelah selatan NTT dan termasuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Namun dalam hal konsumsi informasi digital kabupaten Malaka Barat cukup signifikan. Dengan penetrasi akses dan bandwidth yang memadai. Juga pemilik smartphone yang juga signifikan. Kabupaten Malaka Barat, di dearah kotanya, cukup baik. Walau di beberapa kecamatan di kabupaten ini belum mendapat akses internet dengan baik.

Tarian Tradisional Mengiringi Kedatangan Para Sekda, Jajarannya, dan Pembicara Seminar - Dokumentasi Panitia

Sekali lagi, sayangnya penetrasi internet yang baik belum dibarengi literasi digital yang baik. Hal ini saya dapatkan selagi menyampaikan paparan menyoal dunia digital dan bahayanya.

Pemaparan dari mas Rangga Adi Negara sebagai Kepala Seksi Perancangan Literasi Digital cukup komprehensif. Ia membahas banyak soal efek negatif dan pemahaman privasi di dunia digital. Dibarengi dengan quiz Kahoot, banyak siswa SMAN 1 Besikama antusias dan turut terlibat.

Sedang saya sendiri berfokus menjabarkan tentang hoaks dan perlunya cek fakta. Seperti sudah menjadi momok kita saat ini. Hoaks menjadi racun yang mengotori ekosistem informasi digital. Selain membahas bahaya hoaks. Saya pun mempraktekkan langsung cek fakta bersama para siswa.

Beberapa hal yang menarik saya coba simpulkan dari seminar Cakap Literasi Digital di SMAN 1 Besikama. 

Guru dan Siswa SMAN 1 Besikama Malaka Barat NTT yang Hadir - Dokumentasi Panitia

Pertama, siswa di SMA Negeri ini faham tentang dunia digital. Sebagai digital natives, paparan dan penggunaan gawai bukan asing buat mereka. Informasi yang mereka terima pun update dan real-time

Walaupun begitu, mereka belum paham benar tentang efek negatifnya. Seperti cyberbully, scamming, sampai penyalahgunaan data pribadi. Para siswa merasa belum begitu paham akan hal-hal ini. Walau mereka tahu efek negatif ini terjadi di dunia nyata.

Kedua, para siswa merasa seminar Cakap Literasi Digital baru dan unik. Dengan menggabungkan teknologi seperti Kahoot untuk sisi edukasi dan fact-checking tools untuk media cek fakta. Seminar ini tidak sekadar mempresentasikan materi. Tapi siswa dan guru sebagai peserta terlibat langsung.

Dan mereka berharap, melalui guru, seminar macam ini bisa diadakan di lain waktu. Selain memberikan edukasi tentang dunia digital. Seminar Cakap Literasi Digital juga memberikan pengalaman hands-on pada sisi positif dunia digital, quiz dan fact-checking tools.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline