Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

Belajar dan Menebar Konten Positif di Siberkreasi Class di Bali

Diperbarui: 31 Januari 2020   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angela Romano dari QUT, Australia Memberikan Paparan Singkat - Foto: Panitia

Memproduksi konten positif menjadi skills penting saat ini. Selain menjadi konsumen konten via sosmed. Menciptakan konten sendiri menjadi keuntungan. Apalagi saat konten yang kita buat bersifat positif. Selain menginspirasi kebaikan. 

Ada banyak manfaat lain yang kita bisa dapat seperti popularitas dan finansial. Dan untuk belajar memproduksi konten positif. Dan juga berbagi konten yang baik. Semua dipelajari dan dipraktikkan bersama di Siberkreasi Class di Bali.

Berlokasi di smart hub Rumah Sanur, peserta yang datang sangat antusias. Peserta yang kebanyakan para pemuda ini, datang sejak pukul 8. Karena para pembicara yang datang pun para positive content makers dan inspirator.

Flyer Siberkreasi Class Bali - Dokumentasi: Panitia

Yang hadir waktu itu antara lain perwakilan Kemenkominfo, perwakilan Pemprov Bali dan akademisi dari Queensland University of Technology (QUT). Juga hadir Yosi Mokalu sebagai ketua Siberkreasi. Sacha Stevenson, seorang YouTuber hits di Indonesia. Akhyari Hananto dari Good News From Indonesia (GNFI) juga hadir memberi inspirasi. 

Mas Andi Muhyidin dari Liputan6 juga secara spesifik melatih rekan disabilitas mobile journalism. Mba Luh De Suryani dari BaleBengong, sebuah jurnalisme warga dari Bali, memberi banyak insights tentang pentingnya jurnalisme lokal. Saya pun berbagi tentang skill dan praktik cek fakta.

Siberkreasi Class di Bali ini dibagi ke dalam 2 sesi. Sebelum lunch, sejak pukul 8 diberikan paparan yang inspiratif. Pembicara seperti Luh De Suryani dan Sacha Stevenson berbagi banyak tips dan trik membangun konten dan interaksi positif di sosmed. Mas Akhyari dari GNFI pun demikian.

Saya Memaparkan tentang Fact Checking - Foto: Panitia

Andi Muhyidin Memaparkan tentang Mojo - Foto: Panitia

Kemudian usai tengah hari, sesi workshop diadakan. Pada sesi ini saya berkesempatan berbagi tentang apa, bagaimana, dan bahaya hoaks. Skills digital apa saja yang kita perlukan untuk mengidentifikasi hoaks. Dan yang paling penting adalah praktik cek fakta langsung dengan para peserta.

Pemaparan dan praktik  mobil journalism oleh mas Andi Muhyidin juga tak kalah inspiratif. Workshop ini ditujukan untuk rekan disablitias, walau peserta lain bisa ikut juga. Di lokakarya ini diberikan tips fotografi smartphone. Dengan tidak melupakan esensi jurnalisme foto. Namun juga bisa diterapkan oleh rekan disabilitas.

Para Peserta Siberkreasi Class Bali 2020 - Foto: Panitia

Feedback dan pertanyaan dari para peserta cukup banyak. Para peserta yang datang dari mahasiswa, aktivis, dan siswa SMA mengikuti dengan ceria 2 sesi yang diberikan. Walau berakhir pukul 4 sore, peserta masih banyak yang menetap untuk workshop di sesi ke 2 Siberkreasi Class.

Memproduksi dan menyebarkan konten positif menjadi tanggung jawab kita bersama. Saat sosial media penuh dengan konten negatif seperti kebencian, hoaks, dan penipuan. Maka konten positif seperti blog, video, dan posting positif menjadi vaksinasi negativitas ini.

Membanjiri linimasa dengan konten positif mendatangkan banyak manfaat. Bukan saja untuk diri kita sendiri. Tetapi juga untuk orang lain. Konten selain ini menginspirasi juga memberikan optimisme. Internet dengan sosmed di dalamnya masih bisa kita petik kemanfaatannya.

Salam, 

Bali, 31 Januari 2020

02:32 am




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline