Ini adalah kisah karir nyata. Seseorang yang bermula sebagai seorang komedian. Kini mencalonkan diri menjadi Capres. Dan hebatnya, ia dipercaya publik sebagai tokoh perubah. Dan telah memenangkan beberapa poling.
Adalah Volodymyr Zelenski yang juga seorang komedian sekaligus pengacara. Berani mencalonkan diri menjadi Capres di Ukraina. Hasil beberapa poling menunjukkan dirinya memimpin dari 2 kandidat Capres lain.
Di bulan April 2018, riset KIIS (Kyiv International Institute of Sociology) menunjukkan persepsi positif publik pada Zelenski. Poin persepsi publik pada Zelenski menempati paling puncak (40.0). Dengan kata lain, publik melihat Zelenski adalah tokoh politik yang mampu memimpin Ukraina.
Apalagi saat ini Ukraina sedang mengalami resesi ekonomi. Dan potensi konflik dengan Rusia atas Krimea sejak 2014. Krimea diakui sepihak oleh Rusia. Zelenski pun berjanji akan bertemu langsung dengan Vladimir Putin menyoal konflik di daerah timur Ukraina tersebut.
Pada Februari 2019, survey Interfax-Ukraine menunjukkan Zelenski menang perolehan poling. Zelenski mendapat poin 17,5%. Sedang pesaingnya Presiden petahana, Poroshenko mengikuti dengan 13,1%. Dan terakhir sang Perdana Mentri, Tymoshenko memeroleh poling sebesar 11,5%.
Zelenski adalah komedian ternama di acara 'Servant of The People'. Di acara ini ia berperan sebagai seorang guru sejarah yang mencalonkan diri menjadi Presiden. Dengan janji kampanye menyoal pemberantasan korupsi.
Berkat perannya sebagai Presiden Ukraina yang memberantas korupsi. Publik akhirnya percaya sang komedian mampu memberi angin segar perpolitikan di Ukraina.
Tanpa rekam jejak politik. Zelenski tetap yakin dirinya mampu menjadi Presiden Ukraina setelah hasil Pemilu tanggal 31 Maret 2019. Ia mengaku sebagai seorang yang liberal dan anti-establishment. Dan yakin bisa memenangkan Pilpres Ukraina
Juga sebagai seorang pengusaha, Zelenski tidak terafiliasi secara politik. Dan ia menjanjikan tidak akan menerapkan kebijakan politik era lama di Ukraina.
Semasa kampanye, Zelenski juga sering mendapat fitnah. Ia diduga disetir oleh oligarki Ihor Kolomoisky. Namun, baik Zelenski dan Kolomoisky menyangkal tuduhan ini. Kolomoisky kini diasingankan di Israel. Ia diduga menjadi dalang penjebolan bank PJSC senilai USD 5 miliar.
Sedang Presiden petahana, Petro Poroshenko melontarkan cacian pedas untuk Zelenski. Ia menganggap Zelenski adalah seorang badut untuk proses pemilihan Presiden Ukraina. Gaya kampanye Zelenski pun dicap meniru Trump.
Di bulan Desember 2018 kemarin, Zelensko sempat diwawancara NBC News. Dan di satu kesempatan ia ditanyakan tentang rencana kerjasama deng Trump. Dengan gayanya ia menjawab.