Lihat ke Halaman Asli

Giri Lumakto

TERVERIFIKASI

Pegiat Literasi Digital

Diam-diam Google Menutup 7 Layanan Digitalnya

Diperbarui: 1 Januari 2019   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cellphone App oleh wayX - Foto: pexels.com

Google di bawah induk perusahaan Alphabet Inc diam-diam menutup beberapa layanan digitalnya. Di kuartal awal tahun 2019 beberapa layanan digital akan dihentikan. Kebanyakan layanan digital yang dinonaktifkan banyak berasal Google. 

Walau yang paling disorot adalah penutupan G+. Beberapa layanan digital lain luput dari perhatian kita. Beberapa layanan digital yang akan dihentikan, seperti diintisari dari laman Venture Beat antara lain:

1. G+ (Layanan Sosial Media)
Pernah digadang mendompleng popularitas Facebook di tahun 2011. G+ (plus) akhirnya menyerah di depan Facebook tahun depan. Walau kabarnya seluruh layanan G+ akan dibekukan pada Agustus 2019. Kini, Google malah mengumumkan akan menutup G+ sepenuhnya pada bulan April 2019.

Alasan dipercepatnya penutupan G+ dikabarkan karena kebocoran data users di Maret 2018. Menurut laporan periset Google sendiri, telah ditemukan bug pada aplikasi pihak ketiga pada API users G+. Sedang, menurut laporan WSJ, kebocoran akibat bug G+ ini sudah ada sejak 2015. Bug ini mampu mengakses profil lebih dari 500,000 users G+.

2. Hangouts (Layanan Chat dan Video Call)
Hangouts yang menjadi aplikasi integral Google sudah lama diprediksi akan tutup. Namun, menurut Google sendiri, tidak akan ada pembekuan Hangout. Menurut laporan, Google memecah Hangout menjadi 'Chat' dan 'Meet'. Dengan kata lain, Hangout berhenti menjadi aplikasi chat dan video call. Namun berubah menjadi layanan spesifik.

Pengumunan resmi kapan Hangout akan diubah menjadi layanan spesifik ini belum pasti. Google sendiri berdalih, pengguna akan mendapat upgrade Hangout classic mereka. Dan upgrade ini masih berarti memecah Hangouts, bukan mengentikan layanannya. 

Hangouts Icon - Ilustrasi: mybroadband.co

3. Allo (Layanan Instant Messaging)
Dirilis di bulan Mei tahun 2016, Allo hanya dibuat khusus untuk pengguna Android smartphone. Digadang menjadi rival iMessage dari iPhone, Allo akhirnya akan tutup layanan di bulan Maret 2019. Penyebab layanan Allo kabarnya dikarena jumlah unduhan dan pengguna Allo yang sedikit.

Walau bagi pengguna Allo yang sudah ada, tetap bisa menggunakan Allo. Walau update ataupun support diusahakan semampunya Google. Pun belum konfirmasi resmi Google, apakah Allo akan diintegrasikan ke dalam layanan 'Chat'. Chat adalah sebuah layanan RCS (Rich Communication Services) yang menjadi andalan Google tahun depan. 

4. Inbox (Layanan Surel)
Mungkin banyak pengguna bingung dan bertanya soal perbedaan Inbox dan Gmail dalam smartphone Android mereka. Pada garis besarnya, Inbox dan Gmail hampir mirip. Namun Inbox menjadi fitur yang memungkinkan email di-sync dan di-filter guna efisiensi kerja. Sedang Gmail, adalah layanan general surel untuk Android.

Kebingungan pengguna akan keberadaan dan fungsinya mungkin yang membuat Inbox akan tutup Maret tahun depan. Walau usia Inbox sendiri sebenarnya lebih tua dari Gmail. Inbox dirilis tahun 2010, sedang 'adiknya' Gmail dirilis 2014. 

5. YouTube Gaming (Layanan Streaming Video Gaming)
Belum banyak yang tahu peluncuran  YouTube Gaming bersamaan dengan YouTube Go di tahun 2015. YouTube Gaming sendiri adalah layanan dimana para gamers bisa menonton video bermain gim dan berinteraksi via aplikasi. Bersama 6 aplikasi lain, YouTube Gaming nampaknya tidak bertahan lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline