Disclaimer:
Gore-horror theme. Karya fiksi ini berisi kekerasan, darah, dan kata-kata kasar. Bagi yang tidak berkenan, cukup membaca sampai disini. Salam :-)
"Diam disana Johan. Si bajingan itu memang mempermainkan kita." Mariam kembali memperingatkan.
"Kita harus bagaimana bu Mariam? Kita harus bagaimana??" panik dalam tanya menyekap fikir Johan.
"Entah... entahlah Johan..." Mariam putus asa menjawab dengan kekuyuan.
Kesenyapan lalu membekap keputusasaan dua orang ini. Putus asa antara hidup dan mati. (Bagian 3)
* * *
"Wardah... ya namamu sekarang Wardah ya?" sambil mengusap kepala gadis kecil 6 tahun itu.
"Saya sudah punya nama Indah Suryani pak. Kata ibu saya yang ada di kampung?"
"Baiklah, Wardah Indah Suryani. Bagaimana nama itu nak? Bagus bukan?"
"Terus nanti saya dipanggil Indah atau Wardah? Biar saya tidak bingung?" celetuk si gadis kecil terus menyambung pertanyaan.